Monday 24 October 2016

Lima Muslimah Tercantik Dari Negara Minoritas Islam

Salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh seluruh wanita muslim di dunia adalah menutupi aurat dengan jilbab. Sungguh beruntung bagi kita selaku umat islam yang terlahir di negara Indonesia, negara muslim terbesar di dunia. Sebagai negara yang mayoritas penduduknya adalah muslim, menjalankan kewajiban sebagai umat islam sangat mudah dilakukan. Memakai hijab, menjalankan puasa, hingga kewajiban lainnya dapat dilakukan dengan nyaman tanda adanya tekanan dan larangan dari pemerintahnya.

Namun beda halnya dengan umat islam yang lahir dan tinggal di negara minoritas islam, menjalankan kewajiban sebagai seorang muslim nyatanya sangat sulit dilakukan. Sebut saja Prancis di Eropa, negara yang terkenal akan mode ini dikenal sebagai negara yang tidak suka akan islam. Di Prancis para muslimah akan dipaksa melepas hijab-hijab mereka. Belum lagi kasus Charlie Hebdo yang sangat kontroversial.

Kita sebagai umat islam tentu sangat prihatin dengan keadaan saudara-saudara kita disana. Bisa merasakan bagaimana besarnya cobaan hidup menjalankan kewajiban islam di negara minoritas. Namun meski begitu, ada juga beberapa negara minoritas yang dengan tangan terbuka mulai menerima keberadaan Islam. Tak hanya memberi fasilitas tempat ibadah bagi umat islam, para muslimah juga di persilahkan untuk berpakaian ala islam seusai ajarannya.

Berikut adalah Lima Muslim tercantik di Dunia yang tinggal dan berasal dari negara minoritas Islam :

Ayana Jihye Moon - Korea Selatan

Ayana menjadi sosok yang sering dibicarakan netizen akhir-akhir ini. Pasalnya, ia adalah seorang Muslimah dari negara yang minoritas Islam, yakni Korea Selatan. Ayana pertama kali dikenal lewat foto-fotonya di Instagram yang sukses membuat pria bertasbih, Subhanallah. Ayana mengaku jika ia adalah seorang Muslimah biasa dari Korea yang ingin mendalami Islam lebih dalam lagi.

Ayana adalah satu-satunya Muslimah di keluarganya. Meskipun demikian, ia bisa menjalankan syariat Islam dengan nyaman. Mengenai Islam di Korea Selatan, Ayana mengaku jika masyarakat tak begitu mempedulikannya. Meskipun ada pula yang membenci Islam. 

Namun pada dasarnya orang-orang Korea sangat menghormati privasi lebih-lebih terhadap kepercayaan seseorang. Sekedar info tambahan, Ayana mengaku sama sekali tak melakukan operasi seperti remaja Korea lainnya. Meskipun begitu, dengan berhijab ia terlihat sangat menawan.

Chahida Chekkafi - Italia


Sepak bola sudah tak lagi hanya menjadi hiburan bagi para pria saja. Kini, wanita pun bisa ikut berjibaku dalam olahraga yang paling digandrungi di seluruh dunia ini. Tak hanya menjadi pemain, para wanita juga dipercaya untuk menjadi wasit bahkan pada pertandingan pria. Nah, Italia sendiri juga menerapkan sistem seperti ini. Uniknya, mereka juga mempercayakan pertandingan-pertandingan seru kepada seorang wasit wanita Muslim pertama di negara itu.

Wanita ini bernama Chahida Chekkafi, ia merupakan seorang Muslimah tulen dari keluarganya yang berasal dari Maroko. Chekkafi sendiri lahir di negaranya Silvio Berlusconi tersebut. Kecintaan terhadap sepak bola sudah ada pada diri Chekkafi sejak kecil. Ditambah lagi, sang ibu ternyata juga mantan pemain sepak bola. Alhasil, ketika wanita muda ini memutuskan menjadi wasit, keluarganya pun menerima dengan baik.

Sebagai Muslimah, menurut aurat adalah kewajiban. Hal ini juga tak lupa dilakukan oleh Chekkafi. Ya, ia selalu mengenakan pakaian tertutup meskipun tengah menjadi wasit pertandingan. Memang tak biasa, namun hal ini ternyata tidak dipermasalahkan oleh federasi sepak bola setempat. Bahkan mereka memuji jika Chekkafi memiliki bakat untuk jadi pengadil lapangan yang sukses nantinya. Salut!

Aida Hadzialic - Swedia


Hanya sekitar 450 ribu dari 9 juta warga Swedia yang beragama Muslim. Sehingga bisa dibilang jika di negara in, pemeluk Islam dianggap minoritas. Namun hebatnya, di negara tersebut sama sekali tidak memandang perbedaan khususnya agama. Ya, umat Muslim bisa hidup dengan aman dan nyaman di sini. Bahkan pemerintah sendiri melakukan gebrakan besar yang jadi tanda kalau Muslim sendiri mulai diterima dengan baik di sini.

Salah satunya Aida Hadzialic, wanita 27 tahun yang cantik ini sekarang menempati posisi Menteri Pendidikan di bawah Perdana Menteri Stefan Lofven. Hebatnya, Aida adalah seorang muslimah tulen. Ya, wanita ini jadi warga Muslim Swedia pertama yang duduk di kementrian sekaligus menjadi yang paling muda dalam sejarah negara itu.

Aida sendiri sebenarnya bukan benar-benar lahir di Swedia. Ia berasal dari Bosnia-Herzegovina yang pindah ke Swedia di tahun 1992. Seperti yang Anda tahu, di tahun tersebut Bosnia tengah bergolak hebat. Hampir puluhan ribu orang kala itu mencari suaka ke negara lain, termasuk juga Aida. 

Untungnya, keluarganya diterima dengan baik di negara tersebut. Mungkin keterlibatan wanita cantik ini dalam parlemen adalah sebagai balas jasa karena pemerintah Swedia pernah begitu baik terhadap dirinya serta keluarganya. Niat baik ini pun juga berimbas dengan makin diterimanya Muslim di sana.

Camilla Leyland - Inggris


Inggris sebenarnya bukan negara yang menentang eksistensi Islam di tengah-tengah kehidupan masyarakat mereka. Namun tetap saja keberadaan para muslim adalah hal yang janggal di sana. Meskipun demikian, bukan berarti hidayah tidak diturunkan kepada orang-orang Inggris. Seperti yang dialami oleh seorang mualaf cantik bernama Camilla Leyland ini. Wanita cantik ini menemukan Islam di tengah-tengah keluarganya yang beragama non Muslim.

Camilla lahir sebagai gadis terpadang terutama melihat pekerjaan ayahnya yang seorang direktur universitas dan ibunya yang seorang guru besar. Tentang Islam, Camilla masih percaya kepada pengaruh buruk yang sering digambarkan banyak orang. Arogansi, kekerasan dan mengekang kaum wanitanya. Namun, perlahan Camilla menemukan jika Islam tidaklah seburuk apa yang dipikirkannya.

Hal tersebut berlanjut hingga akhirnya wanita yang bekerja sebagai instruktur yoga tersebut melanjut studi pasca sarjana di bidang Timur Tengah. Ia juga pernah bekerja di Suriah dan hal tersebut makin membuka matanya lebar-lebar. Hingga akhirnya, ia pun masuk Islam dengan keyakinan hati penuh. Camilla merasa sangat bersyukur untuk itu. Meskipun kini masih belum berhijab, tapi wanita cantik ini mengatakan tak pernah lalai dalam melakukan kewajibannya.

Carissa D. Lamkahouan - Amerika Serikat


Hidayah selalu muncul dengan jalan yang tak terduga. Pernyataan ini pasti berlaku kepada setiap mualaf yang memang selalu menemukan Islam dengan cara-cara yang unik. Salah satu contohnya adalah wanita bernama Carrisa D. Lamkahouan. Wanita Amerika ini menemukan jalan Islam ketika tak sengaja menemui sebuah toko baju Muslim dan terpaku dengan sebuah hijab.

Ia pun kemudian mencoba membelinya dan menurutnya ada yang benar-benar berbeda ketika mengenakannya. Rasa penasaran ini membuat Carissa mulai belajar tentang Islam. Akhirnya ia pun mantap mengucapkan dua kalimat shahadat saat sudah merasa cocok dengan semua ajaran islam yang menurutnya memang pas. Saat ini ia bekerja seperti biasanya sebagai penulis dan tanpa sekalipun menanggalkan hijabnya.

Seperti yang diketahui, tidak semua orang Amerika menyukai Muslim. Mereka masih menganggap jika Islam adalah agama teroris yang harus dimusuhi. Untungnya Carissa justru tidak pernah mengalami intimidasi dari siapa pun. Bahkan dalam sebuah sesi tanya jawab wanita cantik ini mengaku bahwa hijab telah menyelamatkan dirinya dari bahaya.

Nah, itulah kawan lima muslimah cantik yang berasal dari negara minoritas islam. Sungguh tidak mudah bagi mereka untuk bisa menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim, terlebih pandangan islam di negara minoritas sangatlah bertolak belakang. Namun dengan segala keyakinan dan kesabaran, nyatanya mereka bisa membuktikan jika islam tidak pernah salah.

Semoga bisa menambah pengetahuan, dan menjadi panutan bagi kita semua untuk tetap menjalankan perintah serta kewajiban sebagai seorang muslim yang hidup bahagia di negara mayoritas islam.

No comments:

Post a Comment