Tuesday 2 January 2018

Macam-Macam Mati Syahid

Mati syahid adalah kematian yang di dambakan oleh semua umat Islam. Karena orang yang mati syahid akan mendapatkan pahala yang besar di sisi Allah dan akan mendapatkan hadiah surga di akhirat kelak.

Namun, tahukah Anda bahwa sebenarnya mati syahid itu ada berbagai macam cara kematiannya? Tapi kebanyakan orang hanya mengetahui bahwa mati syahid itu hanya dapat diperoleh oleh orang-orang yang berperang dan membela agama Allah.

Untuk itu, berikut ini akan kami sampaikan beberapa macam mati syahid sesuai dengan yang pernah disabdakan oleh Rasulullah SAW.

1. SYAHID DUNIA DAN AKHIRAT
Orang yang syahid dunia akhirat adalah orang yang gugur dalam peperangan membela agama Allah dengan bersungguh-sungguh untuk melawan orang-orang kafir yang mencoba untuk menyerang dan menghancurkan Islam. Orang yang mati dalam keadaan seperti ini akan digelari sebagai syuhada' dan jenazahnya dihukumi syahid dunia.

Jenazah orang yang syahid dalam peperangan ini tidak dimandikan dan dishalatkan, bahkan jenazahnya harus dikubur bersama pakaian dan darah yang melekat pada tubuhnya. Inilah syahid yang sempurna dan akan mendapatkan pahala yang sangat besar dari Allah SWT, ia juga akan mendapatkan hadiah surga di akhirat kelak.

2. SYAHID DUNIA
Syahid dunia adalah orang yang mati dalam berperang dijalan Allah, namun ia tidak bersungguh-sungguh dalam berjuang. Ia hanya ingin disebut pemberani atau berjasa. Namun masalah tentang niat dari orang tersebut hanya dirinya sendiri dan Allah saja yang tahu.

Orang yang tersebut tetap mendapatkan gelar syahid di dunia oleh orang-orang, namun ia tidak akan mendapatkan pahala karena sesungguhnya ia bukan berperang untuk membela agama Allah melainkan hanya untuk mendapatkan pujian dan lain sebagainya.

Diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa ada seorang lelaki mendatangi Rasulullah dan ia berkata:

"Ada seorang laki-laki berperang karena ingin mendapatkan ghanimah, ada pula yang berperang untuk diingat (kemasyhuran), dan ada pula yang berperang supaya kedudukannya tinggi; lantas siapa orang yang benar-benar berjihad di jalan Allah? Rasulullah SAW menjawab, "Siapa saja yang berperang untuk meninggikan kalimat Allah, maka ia benar-benar berjihad di jalan Allah." [HR. Muslim]


Oleh karena itu, Rasulullah pernah mengabarkan bahwa ada orang yang berjihad di jalan Allah tetapi masuk neraka.

3. SYAHID AKHIRAT
Selain dua jenis syahid diatas, ada juga jenis syahid akhirat. Yakni orang-orang yang meninggal karena beberapa sebab diantaranya:
  • Karena Sakit Perut
  • Karena Sakit Lepra
  • Karena Tertimpa Bangunan
  • Karena Kecelakaan
  • Karena Tenggelam
  • Karena Tebunuh Saat Mempertahankan Harta dan Kehormatannya
  • Dan lain-lain
Orang yang meninggal karena sebab-sebab diatas memang tidak dihukumi syahid di dunia karena jenazahnya harus tetap dimandikan, dikafani dan dishalatkan. Namun, ia akan mendapatkan pahala syahid tersebut di akhirat hanya saja tidak seperti pahala orang yang syahid karena berperang dijalan Allah SWT.

Dalil yang mengatakan bahwa orang-orang yang mati karena sebab-sebab tersebut dikatakan syahid ada banyak, beberapa diantaranya adalah hadits riwayat Bukhari dan Muslim ini, dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda:

"Syuhadaa (orang-orang yang mati syahid) itu ada lima, "orang mati karena terkena penyakit tha'un (lepra), orang yang meninggal karena sakit perut, orang yang mati tenggelam, orang yang tertimpa bangunan rumah atau tembok; dan orang yang gugur di jalan Allah." [HR. Bukhari dan Muslim]

Kemudian Imam ath-Thabrani pernah juga meriwayatkan hadits dari Jabir bin Utaik, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Syahid ada tujuh macam selain gugur (terbunuh) di jalan Allah; orang yang mati karena penyakit lepra adalah syahid. Orang yang mati tenggelam adalah syahid, orang yang mati karena penyakit bisul perut adalah syahid; orang yang mati terbakar adalah syahid; orang yang mati karena tertimpa bangunan atau tembok adalah syahid; dan wanita yang gugur disaat melahirkan (nifas)." [HR. ath-Thabrani]

Selain itu Imam ath-Thabrani juga meriwayatkan hadits bahwa Rasulullah bersabda:

"Siapa saja yang mati karena terlempar dari kendaraannya, ia adalah syahid." [HR. ath-Thabrani]

Dan juga dalam hadits riwayat Abu Dawud, Rasulullah bersabda:

"Siapa saja yang terbunuh karena mempertahankan hartanya, maka ia mati syahid. Siapa saja yang terbunuh karena membela keluarganya, nyawanya, atau agamanya, maka ia mati syahid." [HR. Abu Dawud]

Namun, pahala syahid itu tentu saja hanya dapat diperoleh oleh orang-orang yang taat dan kepada Allah, tidak bermaksiat, tidak kafir, dan lain sebagainya kecuali apabila ia telah bertaubat sebelum ajal menjemput.

Itulah beberapa macam-macam mati syahid yang dapat kami sampaikan kepada Anda. Semoga menambah pengetahuan dan menambah iman dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.

Baca Juga :
4 Hikmah dari Sujud Syukur
Rasulullah Sebagai Teladan
Makna Dua Kalimat Syahadat
Shalat Hajat Untuk Memperoleh Kemudahan Rejeki
Peristiwa Penting Di Bulan Dzulqa’dah

Tags :
Muslim, Islam, Nabi Muhammad, Muslimah, Rasulullah, Sahabat Nabi Allah SWT, Mati Syahid, Abu Dawud, Imam ath-Thabrani

Anjuran Bertoleransi Dalam Islam

Islam memperbolehkan umatnya untuk bekerja sama dengan pemeluk agama lain dalam aspek mu'amalah (ekonomi, sosial, dan urusan duniawi lainnya). Rasulullah juga memberikan contoh bagaimana hidup bersama dalam keberagaman.

Dalam banyak hadits, banyak yang meriwayatkan bahwa Rasulullah adalah contoh yang baik dalam menjalin hunungan hidup dalam keberagaman, diantaranya adalah sebagai berikut:

Sesungguhnya ketika (serombongan pembawa) jenazah melintas di depan Rasulullah, maka beliau berdiri, lalu para sahabat bertanya, "Sesungguhnya ia adalah jenazah orang Yahudi wahai Rasulullah?", lalu Rasulullah menjawab, "Bukankah dia juga jiwa (manusia)?" [HR. Bukhari]

Dari Abdullah bin Amr, sesungguhnya dia menyembelihkan seekor kambing, dia berkata, "Apakah kalian sudah memberikan hadiah (daging) kepada tetanggaku yang beragama Yahudi? karena aku mendengar Rasulullah bersabda, "Jibril senantiasa berwasiat kepadaku tentang tetangga, sampai aku menyangka ia mewariskannya kepadaku." [HR. Abu Daud]

Sesungguhnya Rasulullah berhutang makanan dari orang Yahudi dan beliau menggadaikan pakaian besi kepadanya. [HR. Bukhari]

Di dalam Alquran juga menjelaskan tentang hidup bertoleransi, yaitu dalam surat Al-Kafirun ayat 1-6.

"Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku"." [QS. Al-Kafirun ayat 1-6]

Turunnya surat ini menjelaskan adanya usul 'damai' yang disampaikan para pemuka kaum Quraisy kepada Nabi Muhammad SAW. Mereka mengusulkan kepada Rasulullah agar bersedia menyembah berhala-berhala yang mereka sembah, dan mereka juga akan menyembah apa yang Rasulullah sembah.

Karena adanya usul tersebut, Allah kemudian menurunkan surat tersebut yang menegaskan bahwa apa yang diusulkan kaum Quraisy itu tidak akan terjadi karena Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya adalah manusia yang bertauhid (mengesakan Allah), sedangkan kaum Quraisy adalah manusia musyrik/syirik yang menyekutukan Tuhan.

Karena soal aqidah atau ketauhidan tidak boleh di campur aduk atau dikompromikan dengan kemusyrikan, karena jika tauhid didamaikan dengan syirik, maka kemanangan milik syirik.
Lalu, bagaimana seebaiknya sikap umat Islam yang memahami kandungan surat Al-Kafirun ayat 1-6 tersebut? perilaku yang baik yaitu:

  1. Menolak ajakan kaum musyrikin untuk tukar-menukar pengalaman dalam keimanan dan peribadatan atau untuk keluar dari agama Islam dan menganut agama mereka dengan tegas dan bijaksanan.
  2. Setiap muslim dan muslimah akan selalu yakin dengan kebenaran agama Islam yang dianutnya dan mengamalkan seluruh ajarannya serta senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT.
  3. Meskipun tidak ada kompromi dalam hal keimanan dan aqidah serta peribadatan, namun dalam pergaulan hidup bermasyarakat hendaknya kita saling menghargai dan menghormati umat lain serta bekerja sama dengan mereka agar terwujud keamanan, ketertiban, kedamaian dan kesejahteraan bersama.

Selain itu, anjuran untuk bertoleransi juga terdapat dalam QS. Yunus ayat 40-41.

"Di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al Quran, dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan." [QS. Yunus ayat 40]

"Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: "Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan"." [QS. Yunus ayat 41]

Ayat diatas menjelaskan bahwa di dunia ini terdapat dua golongan yaitu golongan orang yang beriman dan tidak beriman. Ayat tersebut menyiratkan ajaran apabila ada orang yang berbeda sikap dan pandangan dengan kita, dimana pandangan dan sikap orang tersebut salah menurut agama kita, maka kita wajib untuk mengajaknya agar berubah ke jalan yang benar.

Namun, apabila orang tersebut tetap kukuh pada apa yang dia yakini maka kita tidak boleh memaksanya. Seperti yang telah Allah firmankan:

"Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." [QS. Al-Baqarah ayat 256]

Dan Allah SWT menyuruh kita untuk mengatakan, "Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: "Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan"." [QS. Yunus ayat 41]

Sehingga jelas bahwa Islam adalah agama yang sangat toleran terhadap keberagaman selama itu tidak mencampur adukkan aqidah dengan kesyirikan. Semoga bermanfaat.

Sumber : Makintau.com

Baca Juga :
Jangan Malu, Tunjukan Identitas Muslim Anda
Keistimewaan wanita menurut Islam
Peristiwa Penting yang terjadi di Bulan Safar
40 Ribu Orang Masuk Islam Setelah Penghina Nabi Muhammad Tewas Digigit Anjing
62 Mukjizat Nabi Muhammad

Tags :
Islam, Muslim, Muslimah, Nabi Muhammad SAW, Allah SWT, Toleransi Dalam Islam, Al Qur'an, Rasullulah, Agama Islam, Toleransi Islam, Indonesia