Dalam kehidupan, air adalah salah satu elemen terpenting dari beberapa elemen yang ada. Dari mulai tumbuhan, hewan hingga manusia, kehidupan semuanya bergantung pada pasokan air yang ada. Dari hasil sebuah penelitian, diketahui bahwa manusia ternyata bisa bertahan hidup tanpa makanan selama 10 sampai 14 hari dan bisa bertahan tanpa air hanya 3 sampai 5 hari. Dari hasil penelitian tersebut bisa kita simpulkan sejauh mana air itu penting bagi kita. Mahabesar Allah yang telah menciptakan air dengan karakteristiknya yang begitu kompleks dan dengan segala manfaatnya yang begitu penting.
Seperti yang kita ketahui, air adalah substansi yang terbentuk dari dua elemen kimiawi: hidrogen dan oksigen. Ia memilik struktur molekul yang sederhana ( H2O), serta terdapat pada benda-benda padat, cair, dan gas. Karakteristik fisik dan kimiawinya luar biasa kompleks, dan memiliki mempuan yang penting dalam melarutkan substansi-substansi lain. Kemampuannya inilah yang sangat dibutuhkan seluruh organisme hidup.
Selain dijadikan objek yang harus dipikirkan oleh orang-orang kafir sehingga mereka mau beriman, penyebutan air dalam al-Qur’an terdapat di banyak surat dan ayat dengan kandungan isyarat makna yang beragam.
“Dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman?” (QS. Al-Anbiya: 30).
Dalam menafsirkan ayat ini, Ibnu Katsir mengatakan, “Asal mula segala sesuatu yang hidup adalah air.”
Abu Hurairah RA berkata kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, ketika melihatmu, aku merasakan kebahagiaan dan kepuasan di dalam diriku. Beri tahu aku tentang segala sesuatu.” Rasulullah SAW bersabda, “Segala sesuatu diciptakan dari air.” Abu Hurairah berkata lagi, “Beri tahu aku tentang amalan yang bila aku kerjakan, aku akan masuk surga.” Rasulullah SAW bersabda, “Tebarkan salam, beri makan orang miskin, sambung silaturrahim, bangun malam dan shalatlah, engkau akan masuk surga dengan selamat,” (HR. Ahmad).
Dalam Tafsir al-Jalalain disebutkan, “Kami jadikan dari air” yang turun dari langit dan yang keluar dari dalam tanah, “Segala sesuatu yang hidup,” air membuat tanaman-tanaman yang tumbuh bisa tetap hidup, “Maka mengapakah mereka tidak beriman” meyakini keesaan-Ku?
Sayyid Quthb, dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur’an mengatakan bahwa kalimat “dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup” membuat fakta penting bahwa para ilmuwan harus mempertimbangkan konsekuensi yang besar ini; faktanya adalah air merupakan sumber kehidupan. Sebab, meskipun tidak ada teori-teori ilmu pengetahuan tentang itu, ayat-ayat al-Qur’an tetaplah benar. Selama lebih dari 13 abad al-Qur’an berusaha membimbing orang-orang kafir pada keajaiban ciptaan Allah SWT di alam semesta. Lalu mengapa mereka tidak beriman? Padahal, segala sesuatu yang ada di sekeliling mereka membuktikan keberadaan Sang Pencipta.
Dr. Zaghlul an-Najjar menyebutkan tiga implikasi saintifik ayat ini.
1. Keberadaan air mendahului keberadaan seluruh organisme hidup. Seluruh penelitian geologis membuktikan usia bumi sekitar lebih dari 4,6 miliar tahun. Fosil makhluk hidup paling tua yang ditemukan sekitar 3,8 miliar tahun. Artinya, waktu untuk mempersiapkan permukaan bumi hingga bisa ditempati makhluk hidup sekitar 800 juta tahun. Allah Mahakuasa melakukan segala sesuatu dengan sangat mudah. Namun proses penciptaan membutuhkan masa yang lama agar manusia bisa mengikuti sistem yang Allah SWT tetapkan di alam semesta; agar mereka bisa memanfaatkannya untuk membangun kehidupan sebaik mungkin. Sebab, waktu dan tempat manusia berada berada di dalamnya merupakan batasan, dan diciptakan oleh Allah SWT juga. Sesuatu yang yang diciptakan tidak akan pernah mampu melampaui Penciptanya. Allah SWT berada di atas segala sesuatu yang Dia ciptakan, termasuk materi, energi, waktu, dan tempat.
Selam periode yang panjang ini, saat bumi dipersiapkan untuk menerima kehidupan, Allah SWT menciptakan gunung berapi, yang merupakan alasan utama bagi terbentuknya lapisan batu (litosfer), lapisan air (hidrosfer), dan udara (atmosfer) pada bumi. Selain itu, aktivitas vulkanik yang meluas mendorong terbentuknya rangkaian pegunungan dengan dikeluarkannya lava dan magma dari bawah kerak bumi, sampai bumi benar-benar siap menerima kehidupan.
2. Allah menciptkan jenis kehidupan pertama dalam air, karena pada tahap tersebut, air adalah lingkungan yang paling sesuai untuk kehidupan. Penelitian di bidang Paleontologi menunjukkan, kehidupan di dasar laut (samudra), muncul secara merata sekitar 3,36 miliar tahun (antara 3,8 tahun hingga 440 juta tahun yang lalu) sebelum penciptaan jenis tumbuhan pertama di daratan.
3. Penelitan di bidang Geologi membuktikan, penciptaan tumbuhan berlangsung sebelum penciptaan berbagai jenis binatang. Oleh karena itu, penciptaan tumbuhan dasar laut pun berlangsung sebelum penciptaan berbagai jenis binatang dasar laut. Penciptaan tumbuhan darat juga berlangsung sebelum penciptaan binatang darat. Semua jenis kehidupan ini diciptakan lebih dulu sebelum manusia.
Alasan untuk urutan penciptaan ini sangat jelas: manusia membutuhkan tumbuhan dan hewan sebagai nutrisi; lagi pula, manusia dan hewan-hewan sama-sama bergantung pada tumbuhan sebagai makanan. Tumbuhan memainkan peran kunci dalam menyuplai atmosfer bumi dengan oksigen yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup.
Fakta ilmiah moderen ini telah dimuat dalam al-Qur’an lebih dari 13 abad yang lalu, dan menjadi bukti bahwa al-Qur’an adalah firman Allah yang disampaikan kepada manusia lewat nabi-Nya, Muhammad SAW.
Seperti yang kita ketahui, air adalah substansi yang terbentuk dari dua elemen kimiawi: hidrogen dan oksigen. Ia memilik struktur molekul yang sederhana ( H2O), serta terdapat pada benda-benda padat, cair, dan gas. Karakteristik fisik dan kimiawinya luar biasa kompleks, dan memiliki mempuan yang penting dalam melarutkan substansi-substansi lain. Kemampuannya inilah yang sangat dibutuhkan seluruh organisme hidup.
Selain dijadikan objek yang harus dipikirkan oleh orang-orang kafir sehingga mereka mau beriman, penyebutan air dalam al-Qur’an terdapat di banyak surat dan ayat dengan kandungan isyarat makna yang beragam.
وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلا يُؤْمِنُونَ
“Dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman?” (QS. Al-Anbiya: 30).
Dalam menafsirkan ayat ini, Ibnu Katsir mengatakan, “Asal mula segala sesuatu yang hidup adalah air.”
Abu Hurairah RA berkata kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, ketika melihatmu, aku merasakan kebahagiaan dan kepuasan di dalam diriku. Beri tahu aku tentang segala sesuatu.” Rasulullah SAW bersabda, “Segala sesuatu diciptakan dari air.” Abu Hurairah berkata lagi, “Beri tahu aku tentang amalan yang bila aku kerjakan, aku akan masuk surga.” Rasulullah SAW bersabda, “Tebarkan salam, beri makan orang miskin, sambung silaturrahim, bangun malam dan shalatlah, engkau akan masuk surga dengan selamat,” (HR. Ahmad).
Dalam Tafsir al-Jalalain disebutkan, “Kami jadikan dari air” yang turun dari langit dan yang keluar dari dalam tanah, “Segala sesuatu yang hidup,” air membuat tanaman-tanaman yang tumbuh bisa tetap hidup, “Maka mengapakah mereka tidak beriman” meyakini keesaan-Ku?
Sayyid Quthb, dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur’an mengatakan bahwa kalimat “dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup” membuat fakta penting bahwa para ilmuwan harus mempertimbangkan konsekuensi yang besar ini; faktanya adalah air merupakan sumber kehidupan. Sebab, meskipun tidak ada teori-teori ilmu pengetahuan tentang itu, ayat-ayat al-Qur’an tetaplah benar. Selama lebih dari 13 abad al-Qur’an berusaha membimbing orang-orang kafir pada keajaiban ciptaan Allah SWT di alam semesta. Lalu mengapa mereka tidak beriman? Padahal, segala sesuatu yang ada di sekeliling mereka membuktikan keberadaan Sang Pencipta.
Dr. Zaghlul an-Najjar menyebutkan tiga implikasi saintifik ayat ini.
1. Keberadaan air mendahului keberadaan seluruh organisme hidup. Seluruh penelitian geologis membuktikan usia bumi sekitar lebih dari 4,6 miliar tahun. Fosil makhluk hidup paling tua yang ditemukan sekitar 3,8 miliar tahun. Artinya, waktu untuk mempersiapkan permukaan bumi hingga bisa ditempati makhluk hidup sekitar 800 juta tahun. Allah Mahakuasa melakukan segala sesuatu dengan sangat mudah. Namun proses penciptaan membutuhkan masa yang lama agar manusia bisa mengikuti sistem yang Allah SWT tetapkan di alam semesta; agar mereka bisa memanfaatkannya untuk membangun kehidupan sebaik mungkin. Sebab, waktu dan tempat manusia berada berada di dalamnya merupakan batasan, dan diciptakan oleh Allah SWT juga. Sesuatu yang yang diciptakan tidak akan pernah mampu melampaui Penciptanya. Allah SWT berada di atas segala sesuatu yang Dia ciptakan, termasuk materi, energi, waktu, dan tempat.
Selam periode yang panjang ini, saat bumi dipersiapkan untuk menerima kehidupan, Allah SWT menciptakan gunung berapi, yang merupakan alasan utama bagi terbentuknya lapisan batu (litosfer), lapisan air (hidrosfer), dan udara (atmosfer) pada bumi. Selain itu, aktivitas vulkanik yang meluas mendorong terbentuknya rangkaian pegunungan dengan dikeluarkannya lava dan magma dari bawah kerak bumi, sampai bumi benar-benar siap menerima kehidupan.
2. Allah menciptkan jenis kehidupan pertama dalam air, karena pada tahap tersebut, air adalah lingkungan yang paling sesuai untuk kehidupan. Penelitian di bidang Paleontologi menunjukkan, kehidupan di dasar laut (samudra), muncul secara merata sekitar 3,36 miliar tahun (antara 3,8 tahun hingga 440 juta tahun yang lalu) sebelum penciptaan jenis tumbuhan pertama di daratan.
3. Penelitan di bidang Geologi membuktikan, penciptaan tumbuhan berlangsung sebelum penciptaan berbagai jenis binatang. Oleh karena itu, penciptaan tumbuhan dasar laut pun berlangsung sebelum penciptaan berbagai jenis binatang dasar laut. Penciptaan tumbuhan darat juga berlangsung sebelum penciptaan binatang darat. Semua jenis kehidupan ini diciptakan lebih dulu sebelum manusia.
Alasan untuk urutan penciptaan ini sangat jelas: manusia membutuhkan tumbuhan dan hewan sebagai nutrisi; lagi pula, manusia dan hewan-hewan sama-sama bergantung pada tumbuhan sebagai makanan. Tumbuhan memainkan peran kunci dalam menyuplai atmosfer bumi dengan oksigen yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup.
Fakta ilmiah moderen ini telah dimuat dalam al-Qur’an lebih dari 13 abad yang lalu, dan menjadi bukti bahwa al-Qur’an adalah firman Allah yang disampaikan kepada manusia lewat nabi-Nya, Muhammad SAW.
No comments:
Post a Comment