Wednesday, 11 October 2017

Shalat Hajat Untuk Memperoleh Kemudahan Rejeki

Diriwayatkan dari Imam Zainal Abidin (sa): Pada suatu hari ia menjumpai seseorang sedang duduk di depan pintu orang lain, lalu beliau berkata kepadanya: Mengapa kamu duduk di depan pintu manusia yang hidupnya suka berfoya-foya dan angkuh, celakalah kamu. Lalu beliau berkata: Bangunlah! Akan kuantarkan kamu ke pintu yang lebih baik darinya, kepada Pemelihara Yang Maha Agung. Kemudian Imam Zainal Abidin (sa) memegang tangannya lalu mengantarkannya sampai ke masjid Nabi saw. Lalu beliau berkata kepadanya: Menghadaplah ke kiblat, lalukan shalat dua rakaat, kemudian angkatlah tanganmu kepada Allah ‘Azza wa Jalla, pujilah Allah, bacalah shalawat; kemudian berdoalah dengan akhir surat Al-Hasyr, enam ayat dari awal surat Al-Hadid, dan dua ayat surat Ali-Imran, kemudian mohonlah kepada Allah swt apa yang kamu inginkan. Sungguh tidaklah kamu meminta sesuatu kepada-Nya kecuali Dia akan memberimu.

Cara melakukannya:
  • • Lakukan shalat dua rakaat dengan niat untuk mencapai hajat. Setiap rakaat setelah membaca Fatihah, membaca salah satu surat Al-Qur’an.
  • • Setelah salam membaca zikir pujian kepada Allah, dan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya.
  • • Kemudian berdoa dengan membaca akhir surat Al-Hasyr, enam ayat dari awal Surat Al-Hadid, dan dua ayat Surat Ali-Imran, yaitu:

لَوْ أَنزَلْنَا هَذَا الْقُرْءَانَ عَلى جَبَلٍ لَّرَأَيْتَهُ خَاشِعاً مُّتَصدِّعاً مِّنْ خَشيَةِ اللَّهِ وَ تِلْك الأَمْثَلُ نَضرِبهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ. هُوَ اللَّهُ الَّذِى لا إِلَهَ إِلا هُوَ عَلِمُ الْغَيْبِ وَ الشهَدَةِ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ. هُوَ اللَّهُ الَّذِى لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْمَلِك الْقُدُّوس السلاَمُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكبرُ سبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشرِكونَ. هُوَ اللَّهُ الْخَلِقُ الْبَارِئُ الْمُصوِّرُ لَهُ الأَسمَاءُ الْحُسنى يُسبِّحُ لَهُ مَا فى السمَاوَتِ وَ الأَرْضِ وَ هُوَ الْعَزِيزُ الحَْكِيمُ

Law anzalnâ hâdzal qur’âna ‘a-lâ jabalin laraytuhû khâsyi’an mutashaddi’an min khasy-yatil-lâh, wa tilkal amtsâlu nadhribuhâ linnâsi la’allahum yatafakka-rûn. Huwallâhul ladzî lâilâha illâ Huwa, ‘آlimul ghaybi wasy syahâdah, Huwar Rahmânur Rahîm. Huwallâhul ladzî lâ ilâha illâ Huwal Malikul Qud-dûsus Salâmul Mu’minul Muhaymin(u), Al-’Azîzul Jabbârul Mutakabbir, Subhânallâhi ‘ammâ yusyrikûn(a). Huwallâhul Khâliqul Bâriul Mushawwiru, lahul asmâul husnâ, yusabbihu lahû mâ fis samâwâti wal ardhi, wa Huwal ‘Azîzul Hakîm.

Kalau sekiranya Kami menurunkan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir. Dialah Allah Yang tiada tuhan selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Dialah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dialah Allah Yang tiada tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Memberi kesejahteraan, Yang Maha Memberi keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Maha Memiliki semua keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk rupa, Dialah Yang Memiliki nama-nama yang paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di di langit dan di bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (Al-Hasyr/59: 21-24).

بِسمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ‏
سبَّحَ للَّهِ مَا فى السمَوَتِ وَ الأَرْضِ وَ هُوَ الْعَزِيزُ الحَْكِيمُ‏. لَهُ مُلْك السمَوَتِ وَ الأَرْضِ يحْىِ وَ يُمِيت وَ هُوَ عَلى كلّ‏ِ شىْ‏ءٍ قَدِيرٌ. هُوَ الأَوَّلُ وَ الاَخِرُ وَ الظهِرُ وَ الْبَاطِنُ وَ هُوَ بِكلّ‏ِ شىْ‏ءٍ عَلِيمٌ‏. هُوَ الَّذِى خَلَقَ السمَوَتِ وَ الأَرْض فى سِتَّةِ أَيَّامٍ ثمَّ استَوَى عَلى الْعَرْشِ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فى الأَرْضِ وَ مَا يخْرُجُ مِنهَا وَ مَا يَنزِلُ مِنَ السمَاءِ وَ مَا يَعْرُجُ فِيهَا وَ هُوَ مَعَكمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ وَ اللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ. لَّهُ مُلْك السمَوَتِ وَ الأَرْضِ وَ إِلى اللَّهِ تُرْجَعُ الأُمُورُ. يُولِجُ الَّيْلَ فى النهَارِ وَ يُولِجُ النهَارَ فى الَّيْلِ وَ هُوَ عَلِيمُ بِذَاتِ الصدُورِ

Bismillâhir Rahmânir Rahîm, sabbaha lillâhi mâ fis samâwâti wal ardh(i), wa Huwal ‘Azîzul Hakîm(u). Lahû mulkus samâ-wâti wal ardh(i), yuhyî wa yumît(u), wa Huwa ‘alâ kulli syay-in qadîr(u). Huwal Awwa-lu wal آkhiru wazh-Zhâhiru wal Bâthin(u), wa Huwa bikulli syay-in ‘alîm(u). Huwal ladzî khalaqas samâwâti wal ardha fî sittati ayyâm(in) tsummastawâ ‘alal ‘arsy(i), ya’lamu mâ yaliju fil ardhi wamâ yakhruju minhâ wamâ yanzilu minas samâi wa mâ ya’ruju fîhâ, wa Huwa ma’akum aynamâ kuntum, wallâhu bimâ ta’malûna bashîr(u). Lahû mulkus samâwâti wal ardh(i), wa ilallâhi turja’ul umûr(u). Yûlijul layla fin nahâri wa yûlijun nahâra fil layl(i), wa Huwa ‘Alîmun bidzâtish shudûr.

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semua yang berada di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah. Dan Dilalah Yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana. Milik Dialah langit dan bumi, Dia yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arasy, Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar dari padanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dia bersama kamu dimana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. Milik Dialah kerajaan langit dan bumi. Dan kepada Allah-lah dikembalikan segala urusan. Dialah yang memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam. Dan Dia Maha Mengetahui segala isi hati. (Al-Hadid/57: 1-6).

قُلِ اللَّهُمَّ مَلِك الْمُلْكِ تُؤْتى الْمُلْك مَن تَشاءُ وَ تَنزِعُ الْمُلْك مِمَّن تَشاءُ وَ تُعِزُّ مَن تَشاءُ وَ تُذِلُّ مَن تَشاءُ بِيَدِك الْخَيرُ إِنَّك عَلى كلّ‏ِ شىْ‏ءٍ قَدِيرٌ. تُولِجُ الَّيْلَ فى النَّهَارِ وَ تُولِجُ النَّهَارَ فى الَّيْلِ وَ تُخْرِجُ الْحَىَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَ تُخْرِجُ الْمَيِّت مِنَ الْحَىّ‏ِ وَ تَرْزُقُ مَن تَشاءُ بِغَيرِ حِسابٍ‏

Qulillâhumma mâlikal mulki tu’til mulka man tasyâ’ wa tun-zi’ul mulka mimman tasyâ’, wa tu’izzu man tasyâ’ wa tudzillu man tasyâ’ biyadikal khayr(u), innaka ‘alâ kulli syay-in qadîr (un). Tûlijul layla fin nahâri wa tûlijun nahâra fil layl(i), wa tukhrijul hayya minal mayyiti wa tukhrijul mayyita minal hayy(i), wa tarzuqu man tasyâu bighayri hisâb.

Katakanlah: Wahai Tuhan yang memiliki kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebaikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rizki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab, tanpa perhitungan. (Ali-Imran/3: 26-27)

Baca Juga :
Kesalahan Remaja zaman sekarang!!
Inilah Alasan Mengapa Rasulullah Melarang Minum & Makan Sambil Berdiri
Hukum Isbal
Keutamaan Salat di Barisan Paling Depan
Dosa yang Tetap Mengalir Meski Sudah Meninggal

Tags :
Islam, Muslim, Muslimah, Nabi Muhammad, Allah SWT, Al Qur'an, Rasullulah, Shalat Hajat, Rezeki

4 Hikmah dari Sujud Syukur

Hikmah dari melakukan sujud syukur adalah sebagai berikut:

1. Orang yang mendapatkan nikmat dan kelebihan kalau tidah behati-hati dapat lupa diri. Sehingga orang tersebut bisa menjadi angkuh atau sombong. Dan orang yang melakukan sujud syukur tersebut akan terhindar dari sifat sombong atau angkuh itu.

2. Memperoleh kepuasan batin berkaitan dengan anugerah yang diterima dari Allah SWT.

3. Merasa dekat dengan Allah SWT. Sehingga memperoleh bimbingan dan hidayahNya.

4. Memperoleh tambahan nikmat dari Allah SWT. Serta selamat dari siksaNya.

Itulah empat hikmah dari sujud syukur.

Baca Juga :
Kecerdasan Militer Khalid bin al-Walid
Nabi Muhammad Memohonkan Syafaat Untuk Seluruh Umat
Sang Penakluk Maghrib dan Andalusia
Rajinlah Shalat Tahajud, Ini Manfaatnya
Hadits Keutamaan Al-Qur’an (Perumpamaan Bagi Pembaca Al-Qur’an)

Tags
Islam, Muslim, Muslimah, Nabi Muhammad, Allah SWT, Rasullulah, Sujud, Sujud Syukur, Bersyukur, Hikmah Sujud Syukur, Al Qur'an

12 Nabi Palsu Zaman Rasulullah SAW

Berikut dalil sanggahan yang menyatakan bahwa nabi, sesudah Nabi Muhammad SAW tidak akan pernah ada. Nabi SAW penutup Rasul dan Para nabi. Tidak ada nabi setelah Nabi SAW wafat. Dari dalil ini, mereka yang mengaku nabi, pasti akan ditumpas oleh umat Islam.

Ayat Al Qur'an Surat Al Ahzab ayat 40:

Allah SWT berfirman,

مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا 

Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu[1223]., tetapi Dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
(QS. Al-Ahzab: 40).

Hadits.
Hadits yang menguatkan bahwa tidak ada Rasul bahkan Nabi setelah Nabi Muhammad SAW.
Dari Ali Karim, keberadaan nabi palsu ini memang sudah diramalkan oleh Rasulullah SAW sebelum Beliau meninggal.

Rasulullah SAW bersabda,

"Akan muncul dari tengah umatku pendusta semuanya mengaku nabi, padahal aku adalah penutup para nabi, tidak ada nabi sesudahku. Dan akan senantiasa ada sekelompok dalam umatku yang berada di atas kebenaran" (HR. Abu Daud dan Ahmad).

Rasulullah SAW bersabda,

"Dalam umatku ada 27 pendusta dan pembohong, 4 diantara mereka adalah perempuan. Dan sesungguhnya aku adalah penutup para nabi, tidak ada nabi sesudahku." (HR. Thahawi).

Berikut ini Nabi Palsu pada Zaman Rasulullah SAW.

1. Abhalah bin Ka'ab bin Ghauts Al Kadzdzab alias Al Aswadi Al Ansi.
Pada masa Rasulullah SAW.
Berasal dari Yaman dan dia berhasil dibunuh oleh istrinya sendiri yang bekerjasama dengan kaum muslimin.

2. Thulaihah bin Khuwailid bin Naufal.
Pada zaman Rasulullah SAW.
Berasal dari Bani Asad.
Dia bersama istrinya kabur ke Syam, hingga dia akhirnya kembali ke pangkuan Islam.

3. Musailamah bin Tsumamah bin Habib Al Kadzdzab.
Berasal dari Yamamah.
Dia mati sesudah dilempar tombak oleh Musilamah bin Harb pada kekhalifahan Abu Bakar Ash-Shiddiq.

4. Sajah binti Al Harits bin Suwaid.
Pada Masa Khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan.
Seorang perempuan yang berasal dari Bani Tamim.
Dia diusir oleh sang khalifah.

5. Al Mukhtar bin Abi Ubaid.
Berasal dari Thaif, penganut Syiah yang mengaku nabi.
Dia adalah saudara ipar Abdullah bin Umar bin Khattab.
Mati dibunuh oleh Mush'ab bin Az-Zubair.

6. Mirza Ali Mohammad.
Pada abad 19.
Pendiri agama Babisme.
Dihukum mati oleh pemerintah Iran pada 1843.

7. Mirza Husein Ali.
Pendiri agama Bahaisme, penganut syiah.
Mati pada tahun 1892.
Dilanjutkan oleh anknya yang bernama Abbas Efendy yang bermarkas di Chicago, USA.

8. Mirza Ghulam Ahmad.
Berasal dari India.
Mati terkena penyakit kolera.
Pendiri agama Ahmadiyah, tapi kitabnya bukan Al Qur'an melainkan Tadzkirah.

9. Rashad Khalifa.
Dari Mesir 1835-1908.
Mati dicincang oleh pengikutnya sendiri dengan pisau dapur.

10. Asy Syaikhah Manal Wahid Manna.
Seorang wanita mengaku nabi.
Dipenjari oleh pemerintahan Mesir.

11. Tsurayya Manqus.
Seorang wanita dari Yaman.
Mati dibunuh oleh pengikutnya sendiri dan disalib.

12. Muhammad Abdur Razak Abul 'Ala.
Dari sudan.

Baca Juga :
Subhanallah, Inilah Manfaat Dari Sedekah Dalam Islam
AKHLAK dalam EKONOMI
Pelajaran dari Kisah Sujudnya Para Malaikat kepada Adam
Runtuhnya Kerajaan Turki Usmani
8 Rahasia Tentang Masjidil Aqsha

Tags :
Islam, Muslim, Nabi Muhammad, Nabi, Rasullulah, Arab, Yaman, Mesir, Al Qur'an, Nabi Palsu, 

Peristiwa Penting Di Bulan Dzulhijjah

4 Dzulhijjah
Pasukan Mongol dibawah pimpinan Jengis Khan berhasil menaklukan kota Bukhara (masuk wilayah negara Uzbekistan) setelah mengepungnya selama tiga hari. Penduduknya diusir dari kota, dan ada pula yang dibunuh. Setelah itu, Jengis Khan memerintahkan untuk membakar kota tersebut.

11 Dzulhijjah
Panglima Islam Shalahuddin Al-Ayubi bersama pasukannya berhasil menaklukkan benteng pertahanan ‘Azaz. Dalam menaklukkan ini butuh waktu tiga puluh delapan hari mengepung benteng, karena saking kuat dan kokohnya benteng tersebut. Nilai strategisnya benteng ini sebagai tempat berkumpulnya pasukan kafir dari Aleppo (Halab, Syiria) dan pasukan salib dar Athaqia.

18 Dzulhijjah
Syahidnya Khalifah yang ketiga, Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu.Sahabat yang menikahi dua putri Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam yakni Ruqayyah dan Ummu Kultsum. Beliau syahid dalam keadaan memegang mushaf.

Al-Ashma'i berkata, "Dari al-'Ala' bin al-Fadhl dari ayahnya berkata, "Ketika Utsman bin Affan ra. terbunuh mereka memeriksa lemari-lemarinya dan mereka dapati di dalamnya sebuah kotak yang terkunci. Setelah mereka buka ternyata isinya adalah selembar kertas yang bertuliskan:

Ini adalah wasiat Utsman

Dengan Nama Allah Yang Malm Pengasih lagi Penyayang

"Utsman bin Affan ra. bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah selain Allah SWT. semata tiada sekutu bagiNya dan bahwasanya Muhammad adalah hamba dan utusanNya. Surga itu benar adanya dan neraka itu juga benar adanya. Bahwasanya Allah SWT. akan membangkitkan manusia dari dalam kubur di hari yang tidak diragukan lagi dan Allah SWT. tidak akan menyelisihi janjiNya. Di atasnya manusia hidup dan di atasnya pula manusia mati dan di atasnya juga akan dibangkitkan kembali insya Allah SWT.."

25 Dzulhijjah
Syahidnya Khalifah yang kedua, Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhusepulang dari melakukan ibadah haji pada tahun 23 H. Tatkala beliau akan meninggalkan Mina, berhentilah Abthah, beliau mengadu kepada Allah, tentang usia yang telah senja, kekuatannya melemah, sementara rakyatnya tersebar luas dan beliau takut tidak bias menjalankan amanahnya dengan sempurna. Lantas beliau berdoa kepada Allah, agar Allah ta’ala mewafatkannya, memberikan syahadah (mati syahid) kepadanya, serta dimakamkan di negeri hijrah “Madinah”.

Akhirnya beliau ditikam oleh Abu Lu’lu’ah, ketika Umar radhiyallahu ‘anhu sedang sholat di Mihrab pada waktu shubuh dengan belati yang memilki dua mata. Tikaman ini mengenai bawah pusar hingga terputus urat-urat dalam perut beliau dan Umar radhiyallahu ‘anhu jatuh serta menyuruh Abdurrahman bin Auf menggantika posisi imam sholat.

Lantas Abu Lu’lu’ah berlari ke belakang sambil menikam seluruh orang yang dilaluinya. Dalam peristiwa ini terdapat 13 orang mengalami luka-luka dan 6 orang meninggal. Maka dengan segara Hatthan at-Tamimim al-Yarbu'i melemparkan mantelnya untuk menangkap Abu Lu’lu’ah, kemudian Abu Lu’lu’ah melakukan bunuh diri.

Kemudian jenazah beliau dikuburkan di samping makam Abu Bakar Ash-Shidiq radhiyallahu ‘anhu dan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam. Setelah meminta ijin kepada Ummul Mukminin ‘Aisyah.

Berikut wasiat Umar bin Khattab

"Aku tidak mendapati ada orang yang lebih berhak untuk memegang urusan ini (menjadi khalifah) selain dari enam orang yang Rasulullah saw. rela atas mereka ketika wafatnya." Umar ra. menye-butkan nama mereka, Ali, Utsman ra., az-Zubair, Thalhah, Sa'ad dan Abdurrahman. Beliau berkata, "Yang menjadi saksi kalian adalah Abdullah bin Umar ra., dan ia tidak berhak dipilih. Jika kelak yang terpilih Sa'ad maka dia berhak untuk itu, jika tidak maka hendaklah kalian memintanya agar menunjuk siapa yang berhak di antara kalian, sebab aku tidak pernah mencopotnya disebabkan dia berkhianat ataupun kelemahannya. Aku wasiatkan kepada Khalifah setelahku agar memperhatikan kaum Muhajirin yang terdahulu keislamannya, hendaklah dijaga dan diperhatikan hak-hak maupun kehormatan mereka. Aku juga wasiatkan kepada penggantiku kelak agar memperhatikan kaum Anshar sebaik mungkin. Merekalah orang-orang yang telah menyiapkan kampung halaman beserta rumah mereka untuk menampung kaum Muhajirin dan orang-orang yang beriman. Hendaklah kebaikan mereka dihormati dan diterima dengan baik, dan kejelekan mereka hendaklah dimaafkan. Aku wasiatkan kepada pengantiku untuk memperhatikan seluruh penduduk kota sebab mereka adalah para penjaga Islam, pemasok harta dan pagar pelindung terhadap musuh. Janganlah diambil dari mereka kecuali kelebihan dari harta mereka dengan kerelaan hati mereka. Aku wasiatkan juga kepada penggantiku kelak agar memperhatikan dengan baik orangorang Arab pedalaman, sebab mereka adalah asalnya bangsa Arab dan personil Islam. Hendaklah dipungut dari mereka zakat binatang ternak mereka dan disalurkan kepada orang-orang yang miskin dari mereka. Aku wasiatkan juga kepada penggantiku kelak agar menjaga seluruh ahli dzimmah. Hendaklah perjanjian maupun kesepakatan dengan mereka tetap dipelihara. Dan yang diperangi itu hendaklah orang-orang kafir selain mereka (selain ahlidzimmah). Janganlah mereka dibebani dengan hal yang tidak dapat mereka pikul."

Baca Juga :
Sejarah Masjid Al Aqsa dan Dome Of Rock
Masjid Cordoba Di Masa Kejayaan dan Kemunduran Islam
Thalhah bin Ubaidillah ra. - Si Dermawan
Kelebihan Bulan Rabiulawal dan Peristiwa Badar
Niat Sholat Sunnah dan macamnya

Tags :
Islam, Bulan Dzulhijjah, Arab, Al Qur'an, Kalender Islam, Peristiwa Islam, Umar Bin Khattab, Muslim

Peristiwa Penting Di Bulan Dzulqa’dah

Tidak seperti yang terjadi pada bulan Syawal (bulan sebelum bulan Dzul Qa'dah) yang telah terjadi perang Uhud, pada bulan Dzul Qa'dah merupakan bulan masuknya haji, oleh karenanya kaum muslimin yang hendak melaksanakan haji telah berangkat ke Mekkah untuk melaksanakan umrah atau hajinya, saat ini kaum muslimin dari seluruh dunia memasuki kota Madinah dan Mekkah sebagai dua kota suci umat Islam.

Sama halnya dengan peristiwa peristiwa penting yang terjadi di bulan Syawal, pada bulan Dzul Qa'dah juga memiliki sejarah dan peristiwa penting yang layak untuk diketahui oleh kita-kita kaum muslimin.

Pada masa Rasulullah melaksanakan ibadah umrah terjadi perjanjian antara kaum muslimin dan kaum kafir Quraisy yang disebut dengan perjanjian Hudaibiyah. 

Peristiwa Penting di bulan Dzul Qa'dah
  • Umrah Rasulullah selalu dilaksanakan pada bulan Dzul Qa'dah, beliau melaksanakan umrah sebanyak empat kali yang bersamaan dengan hajinya, antara lain umrah Hudaibiyah (6H), umrah Qada' (7H), umrah Jiranah (8H), dan umrah dengan haji Wada'.
  • Abu Tholib wafat pada awal bulan ini, ketika Rasulullah bersama dengan pengikutnya keluar dari pengisolasian kaumnya.
  • Rasulullah menunjukkan kepada para qabilah pada musim haji dan menemui mereka (tahun 11 kenabian)yang datang ke Mekkah dan Bani Khazraj di Aqabah mereka masuk Islam dan berbai'at kepadanya, berjanji untuk setia dan senasib sepenanggungan dalam suka dan duka dan berjanji untuk menyeru kaumnya di Madinah.
  • Pada tahun berikutnya, terjadi Baiat Aqabah 1 (12 kenabian), dimana Rasulullah telah menepai janjinya pada musim itu kepada 12 orang laki-laki dari kaum Anshor. 9 orang dari suku Khazraj dan 3 orang dari suku Aus. Dan Rasulullah mengutus Musha'b bin Umair bersama Abdullah bin Ummu Maktum ke Madinah untuk mengajarkan Al-Quran di kota baru.
  • Perang Bani Quraidzah, dari suku Yahudi (5H), perang ini terjadi setelah perang Khndaq, sebelum Rasulullah melepaskan baju perangnya.
  • Abu Musa al-Asya'ri, Muadz bin Jabal di utus ke Yaman (10H)
  • Nabi melaksanakan Hajo Wada'
  • Peristiwa al-Farad (yakni perkemahan di Syam, Irak dan jazirah), pada saat itu pasukan Romawi dan Persia, suku-suku Tagleb, alat pelempar dan macan, mereka semua di serang oleh Khalid bin Walid dan mereka banyak mati terbunuh (12H/634)
  • Muawiyah bin Abi Sufyan menjadi Khalifah (37H)
  • Wafatnya Syeikhul Islam Ibnu Taymiyah (72 H /27/9/1328)
  • Perang Malazkard (26/8/1071 M) dimana kaum muslimin Saljuk di bawah pimpinan Alp Arselan berhasil merebut kota suci dari Kaisar Romanus. Disinilah kemenagnan kaum muslimin dengan menghapuskan kekuasaan Byzantium dan kemudian mendirikan kerajaan Islam di Asia kecil.
Baca Juga :

Tags :
Islam, Bulan Dzulqa'dah, Kalender Islam, Peristiwa Islam, Nabi, Perang Uhud, Rasullulah, Arab, Madina,Yaman, Al Qur'an, Perang Malazkard, Muslimin, bulan Dzul Qa'dah

Rasulullah Sebagai Teladan

Hijrahnya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah adalah peristiwa besar bagi kaum Muslimin. Peristiwa hijrahnya Nabi juga menjadi awal dibuatnya kalender Islam dan diperingati sampai saat ini. Hijrahnya Nabi bukan sekadar berpindah tempat seperti halnya imigran. 

Dan juga bukan menjauhkan diri dari siksaan kaum kafir Quraisy. Hijrahnya Nabi penuh pengorbanan dan perjuangan. Nabi berhijrah dalam upaya menyelamatkan dakwah Islam dari rongrongan kafir Quraisy. 

Pada hakikatnya, hijrah merupakan titik tolak bagi dakwah dan peradaban. Melalui peristiwa hijrah, Rasulullah membangun kesatuan umat dalam ketaatan, kekuatan, dan keamanan Islam yang karenanya Islam dan kaum Muslimin dimuliakan. 

Rasulullah menjadi khalifah (pemimpin) menerapkan sistem Islam yang merujuk pada Alquran dan sunah sehingga umat menunaikan ketaatan, mencapai kesejahteraan, keamanan, dan keadilan serta menjadi hamba yang mulia. 

Kepemimpinan Nabi-lah yang patut menjadi teladan bagi seorang pemimpin saat ini.

Sumber: Republika.co.id

Baca Juga :
Kisah Sahabat Nabi Umar bin Khaththab RA
Ciri-Ciri Wanita Solehah Menurut Al-Quran
Adab Bertamu Dan Menerima Tamu Dalam Islam
Kisah Nabi Yusuf AS
Dahsyatnya Membaca Surat Al Ikhlas

Tags : Islam, Muslim, Nabi, Nabi Muhammad, Dakwah, Rasulullah, kafir Quraisy, kalender Islam, Hijrah

Peristiwa Penting di Bulan Syawal

Dalam rentang sejarah dakwah Rasulullah SAW, cukup banyak peristiwa penting yang terjadi ketika Syawal. Ida Fitri Shohibah menyarikannya dalam uraian singkat. Kebanyakan merupakan peperangan, sedangkan sisanya, antara lain, pernikahan Rasulullah SAW dan kelahiran ilmuwan besar, Imam Bukhari. Sedikitnya, ada enam medan jihad yang bertepatan dengan bulan Syawal.

Pertama, Perang Uhud yang pecah pada 15 Syawal, yakni tiga tahun setelah hij rah nya Nabi SAW. Sebanyak 700 pasukan Muslim berhadapan dengan sekitar 3. 000 pasukan musyrik. Awalnya, umat Islam mendominasi jalannya pertem puran. Orang-orang musyrik terdesak sehingga meninggalkan harta benda yang me reka bawa. Di sinilah sekelompok pasukan Muslim yang bertugas sebagai pemanah di puncak-puncak bukit lengah.

Mereka lantas turun meskipun sebelum nya Rasulullah SAW telah berpesan agar mereka tetap bertahan, apa pun yang terjadi di tengah medan laga. Khalid bin Walid, yang waktu itu masih kafir, dan anak buahnya melihat celah untuk menyerang balik. Akhirnya, barisan Muslimin kocar-kacir. Bahkan, Rasulullah SAW mengalami luka-luka yang cukup pa rah. Alquran surah Ali Imran ayat 121 turun berkenaan dengan peristiwa ini.

Kedua, Perang Bani Qainuqa yang terjadi pada Syawal tahun kedua hijrah. Kali ini, umat Islam Madinah menghadapi fitnah yang dilancarkan kaum Yahudi. Lantaran kejahatan dan pengkhianatan kaum Yahudi itu sudah keterlaluan, Rasulullah memutuskan mengusir mereka dari Madinah. Beliau memimpin pasukan Muslim untuk menghalau mereka keluar.

Ketiga, Perang Bani Sulaim yang terjadi pada Syawal juga di tahun kedua hijrah. Lokasinya ada di Kudri. Saat itu, ada sekitar 200 orang pasukan Muslim yang berarak menuju Qarqarah al-Kadri. Rasulullah memimpin mereka dalam menghadapi Bani Sulaim dan Gathafan. Namun, musuh-musuh Islam itu pada akhir nya melarikan diri.

Keempat, Perang Khandaq yang berlangsung pada Syawal, lima tahun setelah hijrah. Ini merupakan kali pertama perang dengan strategi yang dicetuskan seorang Persia-Muslim, Salman al-Farisi. Di negerinya, kubu-kubu menciptakan parit yang dalam dan lebar guna menghalau pasukan musuh. Rasulullah menyetujui ide ini setelah berunding dengan para sa habat, termasuk Salman. Bahkan, Ra sulullah dengan tangannya sendiri ikut ber sama- sama membangun parit perta hanan itu.

Total pasukan Muslim menca pai 3. 000 orang, sedangkan pasukan seku tu kaum musyrik sebanyak seribu orang. Dalam perang ini, kubu musyrikin me ngalami kekalahan karena diterjang angin puyuh setelah menunggu lama di luar parit.

Kelima, Perang Hunain, terjadi pada tahun kedelapan Hijriyah pada Syawal. Saat itu, kaum Muslim menghadapi suku Hawazin dan suku Tsaqif. Dua pekan lamanya Perang Hunain berlangsung setelah Rasulullah berhasil memimpin kaum Muslim dalam menaklukkan Makkah tanpa pertumpahan darah. Dengan demikian, pasukan Muslim di medan Hunain cukup diuntungkan dengan kondisi men tal yang penuh kegemilangan. Dari total 12 ribu pasukan Muslim, sebanyak 2. 000 di antaranya berasal dari dukungan Quraisy Makkah. Hasilnya, Perang Hunain dimenangkan kaum Muslim.

Keenam, pengepungan Thaif yang meru pakan imbas dari Perang Hunain. Di sini, sisa-sisa kekuatan suku Hawazin dan Tsaqif yang berhasil melarikan diri dari Perang Hunain bertahan di benteng yang cukup kuat. Namun, pasukan Muslim meng gempur benteng tersebut dengan pelbagai pesenjataan, termasuk pelempar batu (manjaniq) dan pendobrak (dab babah).

Dalam Syawal, hal istimewa lainnya adalah berlangsungnya pernikahan Nabi Mu hammad SAW dengan Ummul Mu`minin, `Aisyah. Pada bulan Syawal pula, Rasulullah SAW menikah dengan Ummu Salamah.

Kejadian lainnya yang patut dicatat adalah kelahiran Imam Bukhari. Pada Syawal 194 Hijriyah, sosok ini lahir. Sepanjang hayatnya, beliau amat berjasa dalam merealisasikan kompilasi hadis- hadis Nabi SAW. Karyanya, Shahih al- Bukhari,masih menjadi rujukan utama hingga saat ini. Uniknya, guru Imam Muslim ini juga wafat pada bulan Syawal, tepatnya di malam Idul Fitri 256 Hijriyah. Jasadnya dimakamkan di Samarkand usai shalat.

Peristiwa Penting di Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan seperti yang kita ketahui merupakan bulan yang istimewa untuk umat Islam. Yang pertama dan terutama adalah karena di bulan inilah Al Quran pertama kali diturunkan, dan selanjutnya kitab ini menjadi pedoman hidup umat Islam sampai akhir zaman.

Tentu, kita sudah banyak sekali mendengar dan membaca banyak peristiwa penting terjadi di bulan ini. Banyaknya kejadian penting yang terjadi pada bulan Ramadhan menandakan bahwa bulan ini sama sekali bukan bulan yang santai, ataupun menjadikan umat Islam lemah secara fisik. Sebaliknya, kejadian-kejadian besar yang terjadi di bulan Ramadhan adalah kejadian-kejadian yang senantiasa menguji fisik, mental, ruhani, dan emosi kita. Berikut di bawah ini sebagian kejadian yang terjadi di bulan Ramadhan.

1. Ketika Rasululah SAW mendekati umur 40 tahun beliau selalu berpikir dan merenung serta berkeinginan kuat untuk mengasingkan diri (uzlah), akhirnya dengan mempersiapkan bekal makanan dan minuman beliau menuju goa Hiro yang terdapat pada gunung Rahmah sebagai tempat beruzlah yang berjarak dua mil dari kota Makkah. Uzlah ini dilakukan tiga tahun sebelum masa kerasulan selama satu bulan Ramadhan penuh. Tatkala datang Ramadhan pada tahun ketiga dari masa uzlah, bertepatan tanggal 10 Agustus 610 M dan usia beliau genap berumur 40 tahun Qomariyah lebih 6 bulan 21 hari turun kepada beliau Malaikat Jibril AS mewahyukan surat Al Alaq yang merupa-kan surat pertama yang diturunkan kepada Rasulullah SAW. Inilah yang disebut cikal-bakal turunnya Al Quran di bulan Ramadhan

2. Perang Badar: 17 Ramadhan 2 AH – Adalah pertempuran pertama yang dilakukan kaum Muslim setelah mereka bermigrasi (hijrah) ke Madinah melawan kaum Quraisy dari Mekkah. Pertempuran berakhir dengan kemenangan pihak Muslim yang berkekuatan 313 orang melawan sekitar 1000 orang dari Mekkah.

3. Pembunuhan atas Ali bin Abi Thalib: 21 Ramadhan 40 H: Khulafaur Rasyidin keempat dan terakhir, dibunuh oleh seorang Khawarij yang bernama Abdurrahman bin Muljam. Ia meninggal pada tanggal 23 Ramadhan tahun itu juga. Kematiannya menandai berakhirnya sistem kekhalifahan Islam, dan kemudian dimulai dengan sistem dinasti.

4. Rosulullah SAW keluar bersama 10 ribu pasukan perang dari kaum Muhajirin dan Anshor menuju Makkah untuk membebaskannya dari kemusrikan. Faktor keberangkatan beliau disebabkan penyerangan yang dilakukan kabilah Bani Bakar sekutu kaum Quraisy terhadap sekutu Rosulullah SAW kabilah Khuza’ah yang berarti pelanggaran terhadap perjanjian Hudaibiyah yang telah disepakati antara kaum Quraisy dengan Rosulullah SAW. Usaha ini berhasil dengan gemilang tanpa melalui peperangan. tatkala Fathul Makkah itu Rosulullah SAW berdiri dihadapan kaum musyrikin Makkah seraya berkata, ” Menurut kalian apa akan saya lakukan sekarang ?” Mereka menjawab, ” Kebaikan, karena engkau adalah saudara yang baik berasal dari keturunan baik, jika engkau memaafkan kesalahan maka itu harapan kami, akan tetapi jika engkau membalas dendam maka itu sangatlah wajar karena kami pernah berbuat jahat kepadamu. Akhirnya Rosulullah SAW bersabda, ” Pergilah, sekarang kalian bebas, aku hanya ingin mengatakan apa yang pernah dikatakan saudaraku Yusuf ; tidak ada celaan bagi kalian, semoga Allah mengampuni kalian sesungguhnya Dia maha pengasih.”

5. Penghancuran dan penguasaan kota ‘Asqolan yang merupakan pintu masuk menuju kota Al Quds. Penghancuran dan penguasaan kota ini dilakukan oleh Sholahuddin Al Ayyubi sebagai strategi menahan laju kekuatan kaum salib (nasrani) yang akan merebut kota Quds. Pada hari penaklukannya Sholahuddin Al Ayyubi berkata, ” Demi Allah sesungguhnya penghancuran benteng di ‘Asqolan lebih aku sukai walaupun aku harus kehilangan seluruh anakku, karena penguasaan ‘Askolan adalah demi kemaslahatan Islam dan kaum Muslimin.” sekarang kota ‘Asqolan dikenal dengan nama kota Asduud di Negara Palestina.

6. Pada bulan ini Sultan Murad II dari kekhalifahan Utsmaniyah mengadakan pengepungan kota Qostantiniyah dalam rangka menaklukan dan memasukannya dalam naungan Islam. Setelah sekian waktu peperangan berkecamuk dengan sangat dasyatnya dan beliau tidak mampu menaklukannya akhirnya beliau kembali kepusat pemerintahannya tampa membawa hasil yang dicita-citakan.

7. Atas perintah Khalifah fatimi panglima Jauhar Ash Shiqili meletakan pondasi pertama pendirian Jami’ (Masjid) Al Azhar. Pada tahun 378 H fungsi masjid ditambah menjadi suatu Universitas dengan dilakukan pembentukan staff pengajar yang pembahasan utamanya adalah permasalahan hukum-hukum keislaman. sepanjang masa Al Azhar selalu menyambut gembira kedatangan para pelajar yang berkeinginan belajar disana. segala fasilitas disediakan seperti tempat tinggal, kebutuhan hidup bahkan halaqoh (kelompok belajar) ilmu-ilmu keislaman yang beragam sehingga para penuntut ilmu dapat memilih halaqoh yang dikehendakinya.

8. Tentara Mesir mampu menembus terusan Suez dan menghancurkan benteng Berlif serta menghancurkan kekuatan tentara Israel. Begitupula tentara Suriah mampu membebaskan beberapa wilayahnya dari tangan Israel. Semboyan pasukan pada peperangan tersebut adalah Allahu Akbar ( Allah Maha Besar).

9. Pada bulan ini Kholid bin Walid salah seorang sahabat terkemuka yang terkenal dengan keberaniannya dan panglima perang dalam berbagai peperangan baik sebelum Islam atau sesudahnya meninggal dunia. Beliau masuk Islam setelah perjanjian Hudaibiyah pada tahun 7 H.Umar bin Khatab RA memimpin sholat jenazah Beliau lalu dimakamkan di Hims dan ada pula yang mengatakan di Madinah.

10. Pada bulan ini Napoleon Bonaparte beserta pasukannya melakukan ekspansi ke Mesir tepatnya di kawasan Ghiza, usaha ini mengalami kegagalan sehingga pada tanggal 23 Ramadhan seluruh pasukan meninggalkan Mesir menuju wilayah Syam.

11. Hancurnya berhala-berhala, seperti Latta, Uzza, dan Mana’at milik kaum kafir Quraisy pas di bulan penuh rahmat dan ampunan ini.

Peristiwa Penting di Bulan Sya’ban

Bulan Sya’ban merupakan bulan yang sangat penting dalam kehidupan Muslim di Indonesia. Karena selain menjadi bulan yang dekat dengan Ramadhan dan sebagai bulan persiapan untuk menghadapi puasa di bulan Ramadhan, ada beberapa hal yang sering diperingati secara rutin setiap bulan Sya’ban, yaitu malam nisfu Sya’ban.

Selain malam Nisfu Sya’ban ada juga beberapa peristiwa penting yang terjadi pada bulan Sya’ban. Dalam kitab Ma Dza fi Sya’ban? karya Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki menyebutkan tiga peristiwa penting yang berimbas pada kehidupan beragama seorang Muslim.

1. Peralihan Kiblat
Peralihan kiblat dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram terjadi pada bulan Sya’ban. Menurut Al-Qurthubi ketika menafsirkan Surat Al-Baqarah ayat 144 dalam kitab Al-Jami’ li Ahkāmil Qur’an dengan mengutip pendapat Abu Hatim Al-Basti mengatakan bahwa Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk mengalihkan kiblat pada malam Selasa bulan Sya’ban yang bertepatan dengan malam nisfu Sya’ban.

Peralihan kiblat ini merupakan suatu hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh Nabi Muhammad SAW. Bahkan diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW berdiri menghadap langit setiap hari menunggu wahyu turun perihal peralihan kiblat itu seperti Surat Al-Baqarah ayat 144 berikut.

قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ

Artinya, “Sungguh Kami melihat wajahmu kerap menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram.”

2. Penyerahan Rekapitulasi Keseluruhan Amal kepada Allah
Salah satu hal yang menjadikan bulan Sya’ban utama adalah bahwa pada bulan ini semua amal kita diserahkan kepada Allah SWT. Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki mengutip sebuah hadits riwayat An-Nasa’i yang meriwayatkan dialog Usamah bin Zaid dan Nabi Muhammad SAW.

“Wahai Nabi, aku tidak melihatmu berpuasa di bulan-bulan lain sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban?”

Kemudian Rasulullah SAW menjawab, “Banyak manusia yang lalai di bulan Sya’ban. Pada bulan itu semua amal diserahkan kepada Allah SWT. Dan aku suka ketika amalku diserahkan kepada Allah, aku dalam keadaan puasa.”

Penyerahan amal yang dimaksud dalam hal ini adalah penyerahan seluruh rekapitulasi amal kita secara penuh. Walaupun, menurut Sayyid Muhammad Alawi, ada beberapa waktu tertentu yang menjadi waktu penyerahan amal kepada Allah selain bulan Sya’ban, yaitu setiap siang, malam, setiap pekan. Ada juga beberapa amal yang diserahkan langsung kepada Allah tanpa menunggu waktu-waktu tersebut, yaitu catatan amal shalat lima waktu.

3. Penurunan Ayat tentang Anjuran Shalawat untuk Rasulullah SAW
Pada bulan Sya’ban juga diturunkan ayat anjuran untuk bershalawat untuk Nabi Muhammad SAW, yaitu Surat Al-Ahzab ayat 56.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Artinya, “Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

Ibnu Abi Shai Al-Yamani mengatakan, bulan Sya’ban adalah bulan shalawat. Karena pada bulan itulah ayat tentang anjuran shalawat diturunkan. Pendapat ini dikuatkan oleh pendapat Imam Syihabuddin Al-Qasthalani dalam Al-Mawahib-nya, serta Ibnu Hajar Al-Asqalani yang mengatakan bahwa ayat itu turun pada bulan Sya’ban tahun ke-2 hijriyah. Wallahu a’lam

Baca Juga :
Ternyata Tumbuhan Bertasbih Kepada Allah
Manfaat Membaca Asmaul Husna
Wanita Muslim Yang Ikut Merubah Sejarah Dan Menjadi Inspirasi Dunia
Kemuliaan untuk Membangun Gaya Hidup Sederhana
7 Gunung Dengan Ledakan Terdahsyat Sepanjang Sejarah

Bukti Bahwa Daging Babi Tidak Untuk Dikonsumsi

Babi adalah sejenis hewan ungulata (kakinya berkuku yang menopang tubuhnya) yang bermocong panjang dan berhidung lemper dan merupakan hewan yang aslinya berasal dari Eurasia. Babi merupakan salah satu hewan omnivora yang memakan segalanya termasuk tanah, kotoran, lumpur dan hidup di tempat kotor dan bau. Tidak hanya Islam yang mengharamkan babi untuk dimakan tapi juga Yahudi dan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dalam agama Kristen meski mayoritas penduduk dunia memakan babi termasuk di Cina.

Berdasarkan sebuah laporan di Los Angeles Times, orang Cina tercatat sebagai konsumen babi terbesar di dunia. Rata-rata masyarakat Cina memakan 50 kg daging babi per tahun atau 2 kali lipat dari orang Amerika. Cina juga produsen daging babi terbesar di dunia dengan 460 juta ekor babi atau setengah dari total konsumsi babi seluruh dunia. Padahal dalam beberapa teks Cina Kuno, memakan daging babi dilarang. Kitab Konfusian dari situs yang berumur sekitar 3 ribu tahun lalu menyatakan bahwa seorang pria tak boleh makan daging babi dan anjing.

Meskipun Indonesia adalah negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia tapi ada sebagian masyarakat yang sering makan daging babi. Mereka adalah orang-orang yang memeluk agama bukan Islam. Suku Tionghoa-Indonesia, Suku Bali, Suku Toraja, Suku Batak dan suku-suku lainnya di Indonesia masih memakan daging babi sebagai bukti bahwa mereka bukan Muslim dan masih berpegang teguh pada tradisi mereka.

Para ilmuan dari berbagai agama dan negara mencoba meneliti daging babi dan seberapa jauh kandungan bibit penyakit yang dapat membahayakan manusia yang memakannya. Dari setiap penelitian yang dilakukan mereka terhadap daging babi, ternyata hasilnya mengejutkan. Inilah 15 bukti ilmiah daging babi dilarang dimakan berdasarkan penelitian-penelitian para ilmuan :

1. Babi dapat menyebabkan lebih dari 25 jenis penyakit
25 jenis penyakit yang berasal dari babi seperti Anthrax, Ascaris suum, Botulism, Brucella suis, Cryptosporidiosis, Entamoeba, polecki, Erysipelotrix shusiopathiae, Flavobacterium goup IIb-like bacteria, Influenza, Leptospirosis, Pasteurella aerogenesis, Pasteurella multocida, Pigbel, Rabies, Salmonella cholerae-suis, Salmonellosis, Sarcosporidiosis, Scabies, Streptococcus dysgalactiae (group L), Streptococcus suis type 2 (group R), Streptococcus milleri, Swine vesicular disease, Taenia solium, Trichinella spiralis, Yersinia enterocolitica, dan Yersinia pseudotuberculosis berdasarkan penelitian para ilmuan dari Boston University School of Medicine, Massachusetts, Amerika Serikat. (Sumber :http://id.m.wikipedia.org/wiki/Babi)

2. Babi sebagai hewan yang dapat menampung banyak bibit penyakit
Beberapa bibit penyakit yang dibawa babi seperti cacing pita babi (Taenia solium), cacing spiral (Trichinella spiralis), cacing tambang (Ancylostoma duodenale), cacing paru-paru (paragonimus pulmonaris), cacing usus (Fasciolopsis buski), cacing schitosoma (japonicum), Bakteri TBC, bakteri kolera (Salmonella choleraesuis), Bakteri Brucellosis suis, virus cacar (smallpox), virus kudis (scabies), parasit protozoa Bulantidium coci dan parasit protozoa Toxoplasma gondii.

3. Daging babi sulit dicerna
Meskipun empuk dan terkesan lezat namun karena banyak mengandung lemak, daging babi sulit dicerna. Akibatnya, zat gizi (nutrien) tak dapat dimanfaatkan tubuh


4. Kandung urine babi sering bocor
Menurut Prof. A.V. Nalbandov dalam bukunya "adaptif Physiology on Mammals and Birds" menyatakan bahwa kantung urine (Vesica urinaria) babi sering bocor sehingga urine babi merembes ke dalam daging babi. Akibatnya, daging babi tercemar kotoran yang mestinya dibuang bersama urine

5. Lemak punggung babi tebal dan mudah rusak oleh proses ransiditas oksidatif (tengik) maka tak layak dimakan oleh manusia

6. Babi merupakan carrier virus dan penyakit flu burung (Avian influenza) dan flu babi (Swine influenza). Di dalam tubuh babi, virus AI (H1N1 dan H2N1) yang semula tak terlalu ganas dapat bermutasi menjadi H1N1/H5N1 yang ganas dan mematikan dan menular ke manusia

7. Menurut Prof. Abdul Basith Muhammad Sayid, berbagai penyakit yang ditularkan babi seperti pengerasan urat nadi, naiknya tekanan darah, nyeri dada yang mencekam (Angina pectoris), radang pada sendi-sendi tubuh

8. Seorang ahli dan penulis dari Jerman, Dr. Murad Hoffman menyatakan bahwa memakan babi yang terjangkiti cacing babi tak hanya berbahaya tapi juga menyebabkan peningkatan kolesterol tubuh dan memperlambat proses penguraian protein dalam tubuh. Ditambah cacing babi mengakibatkan penyakit kanker usus, iritasi kulit, eksim, rheumatic dan virus-virus influenza yang berbahaya hidup dan berkembang di musim panas karena medium (dibawa oleh) babi

9. Penyebab utama kanker anus dan usus besar berdasarkan penelitian di Cina dan Swedia adalah daging babi

10. Daging babi mengandung benih-benih cacing pita dan Trachenea lolipia yang dapat berpindah kepada manusia yang memakan daging babi berdasarkan buku Ijtihaadaat fi at Tafsir al Qur'an al Kariim yang ditulis oleh Dr. Muhammad Abdul Khair

11. DNA babi mirip DNA manusia

12. Babi adalah hewan yang sangat rakus dan jorok
Babi sangat suka berada di tempat yang basah dan kotor. Babi akan memuntahkan lagi makanan yang telah dimakannya bila tak ada makanan lagi, terkadang babi juga mengencingi pakannya terlebih dulu sebelum dimakan. Babi jantan akan membiarkan dan bekerja sama dengan babi jantan lainnya untuk mengawini babi betina. Hal ini sangat berbeda dengan ayam jantan yang tak akan mau ayam betina dikawini ayam jantan lainnya

13. Daging babi dapat menyebabkan penyakit seperti keguguran nanah (disebabkan bakteri Prosilia babi), kulit kemerahan yang ganas dan menahun, penyakit pengelupasan kulit dan benalu askaris yang berbahaya bagi manusia

14. Daging babi dapat menyebabkan kanker pankeas

Sebuah hasil penelitian dalam British Journal of Cancer dari Swedia menyebutkan konsumsi 14 ons daging babi olahan dapat menyebabkan peningkatan 19% resiko kanker pankreas

15. Bila daging babi direndam dalam air soda (seperti Coca cola) maka dalam beberapa menit akan keluar belatung dari daging babi.

Allah Ta'ala berfirman,


إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ ۖ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Artinya :

"Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" [QS. Al Baqarah : 173]

Baca Juga :
Mengapa Muslimah Wajib Berjilbab?
Inilah Alasan Mengapa Rasulullah Melarang Minum & Makan Sambil Berdiri
Keutamaan Salat di Barisan Paling Depan
Tiga Orang Yang Tidak Akan Diajak Bicara Oleh Allah
Hukum Isbal

Cara Menghormati Non Muslim

Dalam kehidupan, kita sering menemukan berbagai perbedaan. Perbedaan-perbedaan itu seperti agama, suku, bangsa, bahasa, negara, kelompok dan sebagainya di seluruh dunia. Di Indonesia misalnya, ada ratusan suku dan bahasa daerah, belasan ribu pulau, 6 agama besar yang dianut, dan lainnya yang membuat Indonesia menjadi negara paling majemuk di dunia. Islam yang mayoritas dipeluk di Indonesia menjadikan Umat Islam di Indonesia sebagai Umat Islam terbanyak di dunia. Meski demikian, Umat Islam di Indonesia sangat toleran dan menghargai setiap agama lain dan para pemeluknya. Contoh, Indonesia mengakui 6 agama sebagai agama-agama resmi tapi bukan berarti agama atau kepercayaan lainnya tak dianggap. Tak hanya Umat Islam yang dapat berlibur untuk merayakan Hari Raya Islam tapi juga perayaan agama Non Islam dijadikan hari libur nasional. Hal ini tak Anda temukan di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat yang mayoritas Kristen menjadikan hari libur nasional untuk memperingati Hari Raya Islam. 

Misalnya, Negara Perancis yang mengaku menjunjung tinggi HAM tapi melarang wanita-wanita Muslim untuk berjilbab. Negara Angola yang menghancurkan masjid-masjid dan mempersulit Umat Islam untuk beribadah. Negara Cina yang melakukan diskriminasi kepada Muslim Uighur. Pemerintah Myanmar yang didukung para pendeta Budha membantai Umat Islam dari etnis Rohingya. Denmark yang membiarkan orang-orang Kristen untuk menghina Islam melalui gambar-gambar aneh yang mereka buat. Dan terakhir misalnya, Amerika Serikat yang membantai jutaan warga Muslim Irak dan Afghanistan dengan alasan perang melawan "teroris". Semua negara-negara Eropa dan Amerika Serikat yang mayoritas Kristen mempersulit Umat Islam untuk beribadah meski negara-negara tersebut mengaku menjunjung tinggi HAM dan toleransi. 

Mungkin, mereka menganggap Islam sebagai agama yang tak toleran. Ya, mereka menganggap itu karena mereka hanya melihat orang-orang Islam yang melakukan kejahatan sehingga mereka menuduh negatif pada Islam dan mereka tak mengetahui Islam dengan jelas kecuali mendengarkan perkataan para tokoh yang mengidap Islamphobia. 

Islam mengakui semua perbedaan dan perbedaan itu bukan sebagai jalan untuk saling menghancurkan. 

Allah Ta'ala berfirman, 

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu adalah orang yang paling bertakwa di sisi Allah di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" [QS. Al Hujurat (49) : 13] 

Pertanyaannya, benarkah Islam tak toleran ? Benarkah Umat Islam tak menghargai ? Kami telah menjawab pertanyaan ini melalui beberapa contoh fakta di di dunia. Tapi bila belum jelas, biarkanlah kami menjelaskannya... 

Allah Ta'ala berfirman, 

Katakanlah, "Hai ahli kitab, marilah (berpegang) pada suatu kalimat (ketetapan) yang tak ada perselisihan antara kami dan kalian bahwa kita tak menyembah kecuali kepada Allah dan kita tak persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah". Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka, "Saksikanlah bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)" [QS. Ali Imran (3) : 64] 

Ahli Kitab adalah orang-orang Nasrani dan Yahudi. Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam pernah mencantumkan ayat di atas pada surat beliau kepada Raja Heraklius (berkuasa pada 5 Oktober 610-11 Februari 641 Masehi) agar Raja Kerajaan Romawi Timur masuk Islam. Meski fakta sejarah menyatakan bahwa Raja Heraklius lebih memilih kedudukan sebagai raja daripada masuk Islam. 

Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam bersabda, "Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, tidaklah salah seorang dari umat ini, baik dia seorang Yahudi atau pun seorang Nasrani mendengar tentang aku, kemudian mati dalam keadaan tak mengimani Islam yang aku diutus dengannya, melainkan orang itu akan menjadi penghuni neraka" [Sahih Muslim Juz 1/93] 

Allah Ta'ala memerintahkan kepada Umat Islam agar berdakwah dengan hikmah, pelajaran yang baik dan membantah mereka dengan cara yang baik. Berdasarkan firman-Nya, "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia Yang Lebih Mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk" [QS. An Nahl (16) : 125]

Meskipun Umat Islam diperintahkan untuk berdakwah tapi dilarang keras untuk memaksa Non Muslim untuk masuk Islam. Allah Ta'ala berfirman,

"Tak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar pada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tak akan putus. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui" [QS. Al Baqarah (2) : 256]

Islam mengajarkan agar berbuat adil dan baik kepada mereka dalam hal kewajaran bukan untuk mengikuti perayaan Non Muslim. Allah Ta'ala berfirman, "Allah tak melarang kamu untuk berbuat adil dan berlaku adil kepada orang-orang yang tak memerangimu karena agama dan tak mengusirmu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil" [QS. Al Mumtahanah (60) : 8]

Dalam masalah akidah harus tegas dan khusus. Maksudnya, seorang Muslim tak bisa mengucapkan atau pun merayakan perayaan Non Muslim, begitu pun dengan Non Muslim. Misal, Anda menganggap Yesus sebagai Tuhan pasti tak akan ikut shalat sebagaimana yang Muslim lakukan. Dan Muslim yang hanya menyembah Allah Ta'ala tak akan merayakan Natal bersama Anda karena keyakinan kita beda tapi kita harus saling menghormati.

Allah Ta'ala berfirman,
Katakanlah, "Hai orang-orang Kafir (1). Aku tak akan menyembah apa yang kamu sembah (2). Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah (3). Dan aku tak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah (4). Dan kamu tak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah (5). Bagimu agamamu dan bagiku agamaku" [QS. Al Kafirun (109) : 1-6]

6 ayat di atas jelas mengakui bahwa di antara kita memang berbeda agama tapi kita harus saling menghormati.

Islam pun melarang Umat Islam untuk menghina agama, tuhan atau perayaan Non Muslim. Artinya ini bukti bahwa Islam sangat menghargai dan menghormati para pemeluk agama yang bukan Islam. Allah Ta'ala berfirman,
"Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami menjadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan mereka, mereka kembali. Lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan" [QS. Al An'am (6) : 108]

Sejarah membuktikan bahwa pada awal kehidupannya di Madinah, Rasulullah melakukan langkah pertama yaitu menyatukan masyarakat di Madinah dan di sekitarnya meski berbeda agama, suku, kelompok dan lainnya. Maka lahirlah Piagam Madinah, piagam perjanjian tertua di dunia yang meletakkan dasar-dasar kehidupan berbangsa dan bernegara bagi masyarakat majemuk. Dalam Piagam Madinah tersebut diatur hubungan antara sesama anggota Komunitas Islam dengan komunitas-komunitas lainnya, antara lain :
  • Saling membantu dalam pengamanan wilayah Madinah
  • Membela warga yang teraniaya
  • Menghormati kebebasan beragama dan beribadah
  • Menjaga hubungan bertetangga yang baik
  • Mengadakan musyawarah apabila terjadi sesuatu di antara mereka

Setelah Rasulullah wafat, Abu Bakar Ash Shidiq dan para sahabat radhiyallahu'anhum lainnya wafat. Dan Umar bin Khattab radhiyallahu'anhum menjadi seorang Khalifah, ia langsung mengirimkan perintah kepada Pasukan Islam yang telah menguasai Yerussalem tanpa tumpahan darah agar memberikan jaminan keamanan kepada penduduk dan tempat ibadah mereka, jangan mengganggu dan merusak gereja-gereja dan salib-salib mereka dan jangan mengganggu atau mengambil fasilitas milik mereka. Maka tak heran bila para pendeta dan Umat Kristen di Yerussalem menyambut baik kedatangan Islam.

Peristiwa Penting Pada Bulan Rajab

Bulan Rajab terletak antara Bulan Jumadil Akhir (Bulan ke-6) dan Bulan Sya'ban (bulan ke-8) yang termasuk bulan yang dihormati sebagaimana Bulan Muharram, Dzulqo'dah dan Dzulhijjah dalam Kalender Hijriyah, Kalender Islam. Tahukah Anda bahwa pada Bulan Rajab, berbagai peristiwa penting terjadi ? Berikut ini ulasannya.

1. Perang Tabuk
Pada Rajab 9 Hijriyah, Rasulullah bersama Pasukan Islam berangkat dari Madinah menuju Tabuk di Syam (sekarang masuk wilayah Arab Saudi) bertujuan menghadapi Pasukan Romawi Timur di Tabuk daripada Madinah diserang Pasukan Romawi. Namun, Pasukan Romawi Timur merasa takut dan memundurkan diri dari perang ini dan Tabuk menjadi wilayah Islam tanpa pertumpahan darah. Seluruh Jazirah Arab menjadi wilayah Islam era Rasulullah.

2. Yerussalem ditaklukan oleh Sultan Shalahuddin al Ayyubi
Setelah mengalahkan Pasukan Salib yang lebih terkenal dengan nama Ksatria Templar di Hattin dalam Pertempuran Hattin, Sultan Shalahuddin al Ayyubi bersama Pasukan Islam berhasil mengalahkan Kerajaan Katolik Yerussalem dan Yerussalem pun berhasil ditaklukan lagi oleh Pasukan Islam dalam Perang Salib II. Peristiwa sejarah ini terjadi pada Rajab 583 Hijriyah (1187 Masehi) yang membuat kagum berbagai kalangan sehingga orang-orang Barat pun masih mengagumi Sultan Shalahuddin al Ayyubi, seorang pemimpin Muslim dari Suku Kurdi atas toleransinya pada kalangan Non Muslim yang dibiarkan hidup. Setelah Yerussalem menjadi wilayah Islam lagi, Raja Richard dari Inggris yang dijuluki Si Hati Singa memulai Perang salib III (1187-1191) yang berusaha merebut lagi Yerussalem dari tangan Islam tapi tetap gagal. Peristiwa ini kemudian difilmkan dengan nama Kingdom of Heaven yang diproduksi pada 2005 oleh Hollywood.

3. Hijrah Pertama ke Negeri Habsyah (Ethiopia)
Akibat perlakuan kejam yang dilakukan oleh orang-orang Kafir di Mekah, Rasulullah mengizinkan para sahabat untuk berhijrah ke Ethiopia. 14 Sahabat Rasulullah termasuk 4 wanita berhijrah ke Ethiopia yang diperintah oleh sang raja yang toleran. Dalam rombongan ini, Utsman bin Affan dan istrinya, Roqiah putri Rasulullah pun ikut.

4. Imam Ali bin Abi Thalib lahir dalam Ka'bah
Pada Jum'at, 13 Rajab, 23 tahun sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah, Ali bin Abi Tahlib lahir dalam Ka'bah. Ibunya bernama Fatimah binti Asad adalah seorang wanita sholehah mendapat ilham untuk melahirkan di dalam Ka'bah. Diriwayatkan bahwa Fatimah binti Asad yang sedang mengandung memegang kain penutup Ka'bah dan ia berdoa, "Ya Allah, wahai Tuhan Pemilik Rumah Suci ini, sesungguhnya aku ini seorang wanita yang beriman kepada-Mu. Aku beriman kepada agama yang dibawa kakekku, Ibrahim, kepada para Nabi yang telah Engkau utus serta Kitab Suci yang telah Kau turunkan. Ya Allah, demi kesucian bayi yang sedang aku kandung ini, maka mudahkanlah proses kelahiranku ini". Maka atas kehendak Allah, Fatimah binti Asad melahirkan seorang anak laki-laki bernama Haydar bin Abi Thalib yang lebih dikenal sebagai Ali bin Abi Thalib karena Rasulullah memanggilnya demikian.

Mengenai Ali bin Abi Thalib, Rasulullah bersabda, "Ada yang aku miliki dan tak dimiliki oleh Ali. Dan ada yang dimiliki oleh Ali tapi aku tak memilikinya. Hal yang aku miliki dan tak dimiliki oleh Ali adalah bahwa aku seorang Nabi dan Rasul terakhir yang diutus oleh Allah sedangkan yang dimiliki oleh Ali tapi aku tak memilikinya adalah bahwa ia satu-satunya manusia yang lahir di dalam Ka'bah". Benar, hanya Imam Ali bin Abi Thalib radhiyallahu'anhu yang lahir di dalam Ka'bah sekaligus sebagai menantu Rasulullah.

5. Isra' Mi'raj
Rasulullah menerima perintah shalat 5 waktu secara langsung dari Allah Ta'ala tanpa perantaraan wahyu sebagaimana perintah lainnya seperti zakat, umrah, haji, dan puasa. Para ahli sejarah Islam menyatakan bahwa Peristiwa Isra' Mi'raj terjadi pada 27 Rajab 18 bulan sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah. Peristiwa Isra' Mi'raj diabadikan oleh Allah dalam Kitabnya, al Qur'an pada Surah al Isra (17) ayat 1 dan Surah an Najm (53) ayat 1-18.

6. Kekhalifahan Utsmaniyyah dihapus
Kekhalifahan Ustmaniyyah yang beribukota di Istanbul, Turki selalu diserang dari berbagai arah. Negara-negara Eropa yang menyerang secara bersamaan dan timbulnya berbagai pemberontakan di Turki yang dipimpin oleh Mustafa Kemal Pasha Attaturk dan di Jazirah Arab atas dukungan Sekutu termasuk Inggris dan Perancis. 3 Maret 1924 Masehi atau tepat pada 28 rajab 1342 hijriyah menjadi hari terkelam bagi Umat Islam di Turki khususnya, Mustafa Kemal Pasha Attaturk membubarkan khilafah yang telah melindungi Umat Islam selama 625 tahun (1299-1924) dalam sidang Dewan Perwakilan Nasional. Seluruh Negara Muslim menjadi rebutan Negara-negara Eropa yang memenangkan Perang Dunia I dan setelah merdeka pun, baru sedikit Negara-negara Muslim yangg mampu menerapkan Syariat Islam meski diancam dan dihujat dari berbagai arah seperti Kesultanan Brunei Darussalam dan di provinsi di Indonesia, Aceh.

Baca Juga :
8 Neraka Beserta Penghuninya
Hukum, Pengertian Dan Macam - Macam Berzina
Perjalanan Menuju Surga atau Neraka
5 Tiket Menuju Surga
Kisah Ashabul Kahfi Yang Diabadikan Al-Quran

Peristiwa Penting Di Bulan Jamadil Akhir

Dalam kalender hijriyah, bulan jumadil akhir adalah bulan ke 6. Bulan ini memiliki beberapa keutamaan yang tidak dimiliki oleh bulan bulan lain misalnya bulan muharram, ramadhan dan lain sebagainya. Namun bukan berarti bukan bulan yang lain tidak memiliki keutamaan, hanya saja keutamaan di bulan jumadil akhir ini tidak ada dalam bulan-bulan lain.

Bulan jumadil akhir memiliki beberapa keutamaan sebab dalam bulan itu ada beberapa kejadian yang sangat bersejarah dalam islam, kita selaku umat islam hendaknya mengingat dan mengenang kejadian kejadian itu sebagai bentu kecintaan kita kepada agama Islam.

Meninggalnya Khalifah Abu Bakar Ash-Shidiq

Bulan jumadil akhir adalah bulan dimana orang orang Islam sangat terpukul sebab meninggalnya khalifah pertama dalam Islam, yaitu Sayyidina Abu Bakar Ash Shiddiq. Beliau wafat tepat pada tanggal 22 jumadil akhir tahuh 13 H, usia beliau genap 63 tahun. Sayyidina Abu Bakar adalah salah satu sahabat nabi dan juga termasuk orang orang yang beriman di masa awal. Sayyidina Abu Bakar adalah sahabat yang sangat dermawan, bahkan beliau menginfak kan seluruh hartanya agama Islam, namun usia beliau berakhir pada bulan jumadil akhir dan ini yang membuat bulan jumadil akhir memiliki keutamaan yang tidak dimiliki bulan lain.

Pelantikan Khalifah Umar Bin Khattab

Bulan jumadil akhir adalah bulan dimana khilafah ke 2 Sayyidina Umar Bin Khattab dilantik untuk menggantikan khalifah Abu Bakar. Sebelum sayyidina Umar masuk Islam, beliau adalah termasuk orang yang sangat menentang kepada agama Islam, namun dengan berjalannya waktu Allah SWT memuliakan agama islam dengan masuknya Sayyidina Umar. Ini juga merupakan keutamaan bulan jumadil akhir.

Terjadinya Perang Yarmuk

Pada bulan jumadil akhir ini terjadilah salah satu perang terbesar dalam Islam yaitu perang Yarmuk. Perang ini adalah perang antara orang orang Islam dengan orang Romawi, dalam perang ini banyak para tentara berjatuhan ada sekitar 3000 lebih pasukan Islam mati syahid pada waktu itu. Namun dari Rum tidak kalah banyak, justru malah lebih banyak korban dari mereka. Pada perang ini tentara islam di pimpin oleh seorang panglima yang sangat handal yaitu Khalid Bin Walid beliau tidak pernah kalah dalam semua peperangan yang ia pimpin hingga beliau bergelar “saifullah”.

Baca Juga :
Sejarah Islam di Rusia
Saat Oksigen Dikisahkan Dalam Al Quran
Bersahabat dengan Orang Saleh
Tekadkan Hati Untuk Melakukan Kebaikan
Ciri Muslim itu Gemar Beramal Sholeh


Peristiwa Sejarah di Bulan Jumadil Awal

Jumadil Awal memiliki arti permulaan musim sejuk. Dari segi bahasa, ia berarti kering atau beku. Bulan ini dinamakan demikian kerena pada zaman dahulu di negeri Arab mengalami kekeringan air atau air menjadi beku. Pada ketika itu parit, sumur, sungai dan lembah menjadi kering.

5 Jumadil Awwal

Sayyidah Zainab Lahir

Tanggal 5 Jumadil Awwal tahun 5 Hijriyah, Sayyidah Zainab, cucu Rasulullah SAWW, putri Imam Ali a.s. dan Fathimah Az-Zahra s.a., terlahir ke dunia. Putri Imam Ali a.s. ini terkenal atas ketakwaan, ketinggian ilmu, kefasihan bahasa, dan keberaniannya dalam membela kebenaran.
Pada era pemerintahan Khalifah Yazid yang kejam dan despotik, saudara Sayyidah Zainab, Imam Husain a.s. menolak untuk berbaiat kepada khalifah zalim itu dan memilih melakukan perlawanan. Imam Husain beserta 72 anggota keluarga dan sahabatnya dikepung oleh ribuan orang pasukan Yazid di Padang Karbala.
Di antara anggota kafilah Imam Husain tersebut adalah Sayyidah Zainab dan dua putra beliau yang kemudian gugur syahid untuk membela Imam Husan. Di Iran, hari kelahiran Sayyidah Zainab djuga diperangati sebagai "Hari Perawat" untuk mengenang jasa beliau yang menjadi perawat dan pelindung para korban tragedi Karbala.

13 Jumadil Awwal

Fatimah Az Zahra Syahid

Tanggal 13 Jumadil Awal tahun 11 Hijriah, berdasarkan sebagian riwayat Islam, pada hari ini, Fatimah Az Zahra r.a. , putri Rasulullah SAW, gugur syahid. Fatimah Az Zahra dalam usianya yang pendek, telah melalui kehidupan yang penuh penderitaan, namun penuh dengan teladan dan pelajaran berharga bagi umat manusia. Pada usia kanak-kanak, ibu beliau, Khadijah, meninggal dunia. Sejak itu pula, Fatimah Az Zahra mendampingi ayahnya dalam mendakwahkan Islam. Fatimah Az Zahra merasakan dan menyaksikan berbagai gangguan dan permusuhan yang dilancarkan kaum kafir terhadap umat muslimin. Di bawah asuhan ayah beliau, Fatimah Az Zahra mencapai keilmuan dan ketakwaan yang sangat tinggi. Di antara kalimat teladan yang pernah diucapkan Fatimah Az Zahra sa adalah sebagai berikut: Ada tiga hal yang kucintai di dunia, iaitu membaca Al Quran, memandang wajah Rasulullah SAWW, dan bersedekah di jalan Allah SWT. 

15 Jumadil Awwal

Imam Ali Zainal Abidin a.s. Lahir

Tanggal 15 Jumadil Awwal tahun 38 Hijriah, berdasarkan sebagian riwayat Islam, pada hari ini Imam Ali bin Husain a.s. putra Imam Husain a.s., cucu Rasulullah SAWW, terlahir ke dunia di kota Madinah. Ketakwaan, ketinggian ilmu, dan kedermawanan Imam Ali bin Husain membuat beliau digelari Zainal Abidin atau "Hamba yang Mulia". Imam Ali Zainal Abidin merupakan salah satu dari 72 anggota kafilah Imam Husain di Karbala. Beliau menyaksikan sendiri ayah, paman, sepupu, dan sahabat-sahabat Imam Husain satu-persatu dibunuh oleh tentara Yazid, penguasa kaum muslimin saat itu. Namun karena sakit, Imam Ali Zainal Abidin tidak bisa ikut bertempur.

Setelah peristiwa tersebut, Imam Zainal Abidin mengabdikan hidup beliau untuk menyampaikan pesan perjuangan Imam Husain dan kebenaran Islam kepada kaum muslimin. Beliau akhirnya dibunuh oleh penguasa kaum muslimin saat itu, yaitu Dinasti Muawiyah.

Imam Ali Zainal Abidin dikenal sangat tekun beribadah dan sangat banyak bersujud menghadap Allah SWT, sehingga beliau juga digelari Imam As-Sajjad. Doa-doa dan munajat yang diucapkan Imam As-Sajjad dicatat oleh para pengikutnya dan dibukukan dalam sebuah kitab berjudul Sahifah Sajadiyah.

17 Jumadil Awwal

Imam Muhammad Al-Ghazali Lahir

Tanggal 17 Jumadil Awwal tahun 450 Hijriah, Imam Muhammad Ghazali, seorang filsuf muslim terkemuka, terlahir ke dunia di Iran. Sejak masa mudanya, Imam Ghazali telah menuntut ilmu dari Abu Nashr Ismaily dan dalam waktu singkat ia berhasil menguasai berbagai ilmu yang berkembang di zamannya.

Pada usia 28 tahun, Imam Ghazali telah dianggap sebagai ahli fiqih terbesar pada zamannya. Beliau kemudian diundang untuk mengajar di sekolah Nizhamiyah, Bagdad. Pada tahun 488, Imam Ghazali meninggalkan pekerjaannya tersebut dan pergi menunaikan haji. Kemudian, beliau tinggal beberapa waktu di Baitul Maqdis dan di sana menyusun kitabnya yang terkenal, Ihyaa' Ulumuddin.

Setelah itu, Imam Ghazali kembali ke tanah airnya, Iran, dan mengabdikan hidupnya untuk mengajar dan menulis berbagai kitab agama, di antaranya berjduul "Nasihatul Muluk" dan "Kimiyatus-Saadah".

20 Jumadil Awwal

Muhammad bin Hasan Hilli Lahir

Tanggal 20 Jumadil Awwal tahun 682 Hijriah, Muhammad bin Hasan Hilli, seorang ahli fiqih dan peneliti besar muslim, terlahir ke dunia di kota Hillah, Irak. Muhammad bin Hasan Hilli yang dijuluki Fakhrul Muhaqiqin atau kebanggaan para peneliti ini adalah putra dari Allamah Hilli, cendekiawan Islam terkemuka pada zaman itu.

Pada usia muda, Fakhrul Muhaqiqin telah berhasil menguasai ilmu-ilmu tingkat tinggi sehingga mencapai derajat mujtahid. Selain terkenal atas ketinggian ilmunya, Fakhrul Muhaqiqin juga dikenal atas ketinggian akhlak dan ketakwaannya. Beliau banyak meninggalkan karya penulisan di antaranya berjudul Syarh Mubadiul Ushul dan Tahsilun-Najah. Fakhrul Muhaqiqin meninggal dunia tahun 771 Hirjriah.

Ibnu Haj Meninggal

Tanggal 20 Jumadil Awwal tahun 737 Hijriah, Abu Adillah Muhammad bin Abdari Fasi, yang terkenal dengan nama Ibnu Haj, seorang ulama fiqih terkemuka, meninggal dunia. Awalnya, Ibnu Haj menuntut ilmu dari ulama-ulama kota Fas di Maroko. Setelah itu, Ibnu Haj pergi ke Kairo dan tinggal di sana hingga akhir hayatnya.

Di Kairo, Ibnu Haj mengabdikan hidupnya untuk mengajar ilmu-ilmu agama dan menulis buku-buku, yang paling terkenal di antaranya berjudul "Al-Madkhal". Dalam buku ini, Ibnu Haj menulsi tentang masalah akhlak, fiqih, sosial, dan ekonomi.

21 Jumadil Awwal

Abu Ja'far Ahmad bin Ibrahim bin Ibnu Khalid

Tanggal 21 Jumadil Awwal 320 H, Abu Ja'far Ahmad bin Ibrahim bin Ibnu Khalid, yang masyhur dengan sebutan Ibnu Jazar, seorang tabib, filsuf dan pakar geografi muslim terkenal, lahir di Shivan, sebelah timur laut Iran. Dia adalah seorang tabib yang mulia dan baik hati. Ia adalah penulis buku Tabbul Fuqara'. Selain itu, lebih dari 20 tajuk buku dinisbatkan kepadanya, seperti Raisalah fi Abdalil-Adwaiyah dan Zadul-Musafir.

Abul Fatah Ali Matrazi Lahir

Tanggal 21 Jumadil Awwal tahun 610 Hijriah, Burhanuddin Abulfatah Ali Matrazi, ahli fiqih, sastrawan, dan ahli bahasa terkemuka abad ke-7 Hijriah, meninggal dunia. Matrazi merupakan murid terkemuka dan pengganti dari Jarallah Zamakhshari, ulama tafsir dan hadis termasyhur zaman itu. Matrazi menulis berbagai buku, yang paling terkenal di antaranya berjudul "Al-Maghrib fi Lughatil Fiqh."

22 Jumadil Awwal

Ibnu Abdussalam Meninggal

Tanggal 22 Jumadil Awwal tahun 660 Hijriah, Ibnu Abdussalam, seorang ulama fiqih, hakim, dan khatib kaum muslimin Kairo, meninggal dunia. Sebagian besar masa hidup Ibnu Abdussalam dilalui pada era Perang Salib. Ibnu Abdussalam terjun ke dunia politik dan menggerakkan perjuangan kaum muslimin agar tetap tegak melawan pasukan Kristen Roma.

Perjuangan politiknya di masa Perang Salib inilah yang membuat Ibnu Abdussalam terkenal. Ibnu Abdussalam juga meninggalkan beberapa karya penulisan, di antaranya berjudul Al-Fatawaa.

Mirza Husain Dust Muhammad Isfahani lahir

Tanggal 22 Jumadil Awwal tahun 1211 Hijriah, Mirza Husain Dust Muhammad Isfahani, ahli astronomi dan matematikawan terkenal asal Iran, terlahir ke dunia. Mirza Husain Dust Muhammad Isfahani dikenal sebagai penyusun penanggalan untuk masa 87 tahun. Mirza Husain Dust Muhammad Isfahani meninggal dunia di kota Najaf, Irak, pada usia 81 tahun.

Baca Juga :
Khasiat "kayu Ajaib" bernama Siwak
Subhanallah, hamil itu menakjubkan!
Peristiwa Penting yang terjadi di Bulan Safar
Keistimewaan wanita menurut Islam
40 Ribu Orang Masuk Islam Setelah Penghina Nabi Muhammad Tewas Digigit Anjing

Tuesday, 10 October 2017

Peristiwa Penting Dalam Bulan Rabiul Akhir

Rabiul Akhir (ربيع الآخر) atau adalah merupakan bulan Islam yang ke-4. Rabiul Akhirdikenali juga dengan nama ‘Rabiul Thani’ (ربيع الثاني) yang membawa musim bunga yang kedua iaitu waktu ini tumbuhan dan tanaman telah sampai ke penghujung dan kemuncak mengeluarkan bunga. Namun ianya hanyalah sekadar nama dan tidak lagi dikaitkan dengan keadaan dan musim bunga yang sebenar.

Dalam catatan sejarah banyak peristiwa penting yang berlaku dalam bulan Rabiul Akhir, di antaranya adalah:-

1. Pada bulan ini, Allah سبحانه وتعالى telah menurunkan kepada Nabi Muhammad ﷺsurah Al-Hasyar yang bermaksud pengusiran.

2. Berlakunya cubaan membunuh Nabi Muhammad ﷺ oleh kaum Yahudi Bani An Nadhir menggunakan seketul batu besar.

3. Rasulullah ﷺ menghantar perutusan kepada kaum Yahudi Bani An Nadhir supaya keluar dari Madinah kerana mengingkari perjanjian damai bersama baginda.

4. Pengusiran ke atas kaum Yahudi Bani An Nadhir dari Madinah kerana kezaliman yang dilakukan mereka pada tahun 3 Hijrah, sehingga terjadinya Peperangan Najran.

5. Terdapat beberapa peperangan lain yang dicatat berlaku di bulan Rabiul Akhir di antaranya adalah Peperangan Al-Ghabah atau Zi-Qarad dan Peperangan Al-Ghamar.

6. Peperangan Al Ghabah atau Zi Qarad di bawah pimpinan Nabi ﷺ bagi memburu ‘Uyainah bin Hisn dan 40 orang pembantunya yang telah menyerang dan merampas binatang ternakan penduduk pinggir kota Madianah. Tentera Islam dapat mengejar mereka dan membunuh 4 orang daripada mereka manakala yang lain dapat melarikan diri dan meninggalkan binatang ternakan yang telah dirampas tadi.

7. Perutusan ‘Ukkashah bin Mihsan ke Al Ghamar disertai oleh 40 orang tentera Islam. Tujuannya bagi menyerang kabilah Bani Asad tetapi apabila tentera Islam sampai ke perkampongan mereka di sebuah oaisis, mereka dapati tiada berpenghuni, cuma ada beberapa binatang ternakan dan 200 ekor unta lalu ‘Ukkasyah dan tentera Islam membawanya pulang ke Madinah. 

8. Pengepungan Kota Damsyik (Syam) selama 70 malam diketuai oleh Abu ‘Ubaidah bin Al Jarrah dan Khalid bin Al Walid r.a pada tahun 14 Hijrah (635 Masihi) di zaman Pemerintahan Khalifah Abu Bakar As-Siddiq yang akhirnya membawa kepada pembukaan Damsyik.

9. Saidina Abu Bakar As-Siddiq wafat pada pada tahun 634 Masihi selepas 2 tahun menjadi khalifah. Berikutan itu Sayidina Umar Al-Khattab r.a telah di bai`ah menjadi Khalifah yang kedua sebagaimana yang telah diwasiatkan oleh Saidina Abu Bakar sebelum kewafatannya.

10. Tahun fitnah di mana Sayidina Aisyah r.a telah terheret dalam kancah peperangan di antara pasukan Khalifah Ali ibn Abi Talib (sepupu dan menantu dari Nabi Muhammad ﷺ) menentang Bani Umaiyyah. Peperangan Jamal atau perang unta adalah perang yang terjadi di Basra, Iraq pada tahun 656 masehi.

11. Ramai sahabat-sahabat yang gugur syahid di antaranya Talhah r.a dan Ibnu Zubir r.a.

12. Imam Ghazali atau Abu Hamid Muhammad Ibnu Muhammad Ahmad, seorang ulamak terkemuka telah meninggal dunia pada bulan Rabiul Akhir tahun 505 H (1111M). Karya – karya tulis Imam Al-Ghazali meliputi berbagai bidang keislaman, Kalam, Fiqh, Filsafat, Tasawuf dan lain lainnya yang berbentuk buku maupun risalah.

13. Ada pendapat yang mengatakan 27 Rabiul Akhir adalah tarikh Israk dan Mikraj Rasulullah ﷺ (tarikh difardukan solat). Namun begitu tarikh yang masyhur dan yang diwartakan di Malaysia ialah pada 27 Rejab. Sehingga sekarang masih belum ada kajian rasmi individu atau pihak tertentu yang menyemak kembali tarikh sebenar berlakunya Israk dan Mikraj Rasulullah .ﷺ

Allahسبحانه وتعالى berfirman :

وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِ الرُّسُلُۚ أَفَإِن مَّاتَ أَوْ قُتِلَ انقَلَبْتُمْ عَلَىٰ أَعْقَابِكُمْۚ وَمَن يَنقَلِبْ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ فَلَن يَضُرَّ اللَّـهَ شَيْئًاۗ وَسَيَجْزِي اللَّـهُ الشَّاكِرِينَ ﴿١٤٤﴾

“Dan Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang Rasul yang sudahpun didahului oleh beberapa orang Rasul (yang telah mati atau terbunuh). Jika demikian, kalau ia pula mati atau terbunuh, (patutkah) kamu berbalik (berpaling tadah menjadi kafir murtad)? Dan (ingatlah), sesiapa yang berbalik (menjadi kafir) maka ia tidak akan mendatangkan mudarat kepada Allah sedikitpun; dan (sebaliknya) Allah akan memberi balasan pahala kepada orang-orang yang bersyukur (akan nikmat Islam yang tidak ada bandingannya itu).” (Surah Ali ‘Imran, Ayat 144)

والله أعلم بالصواب

Wallahu A’lam Bish Shawab

Subhanallah, hamil itu menakjubkan!

Sungguh, kehamilan adalah sesuatu yang menakjubkan yang terjadi pada seorang wanita. Tak terhitung hal yang menakjubkan terjadi saat kehamilan dialami. Mulai dari menakjubkannya proses awal penciptaan seorang manusia dalam rahim, hingga menakjubkannya perubahan-perubahan yang dirasakan oleh wanita hamil.

Saat ini saya sedang hamil tiga bulan. Dan sudah tiga bulan ini pula saya banyak sekali mengalami hal-hal yang dulu tak pernah saya bayangkan jika mengalami kehamilan. Memang, saya seringkali mendengar cerita teman-teman atau sekadar membaca artikel tentang kehamilan. Tetapi, tetap saja, mengalaminya sendiri sungguh sebuah pengalaman menakjubkan. Menakjubkan sukanya. Juga menakjubkan dukanya.

Suka, itu sudah pasti. Wanita mana yang tidak suka ada janin di kandungannya. Hari demi hari merasakan perkembangannya di dalam Rahim. Suka, sebab akan hadir penyejuk mata dan jiwa. Penggembira hati bagi ayah dan ibunya. Terlebih jika ia dapat menjadi peringatan ketika lupa kepada Sang Pencipta. Lalu dukanya? Sudah diceritakan oleh Allah dalam Al-quran bahawasanya seorang ibu yang mengandung dalam keadaan yang susah yg bertambah-tambah. Bermula dengan mual, muntah-muntah, pusing, tidur yang tak lagi bisa nyenyak, dan pelbagai gejala lain.

Begitu beruntung wanita hamil yang tak mengalami mual muntah di kehamilannya. Bagi yang mengalaminya, apalagi yang parah, sungguh kesabarannya begitu diuji. Bangun tidur di pagi hari, muntah-muntah. Selesai sarapan, makan tengah hari atau makan malam, muntah-muntah. Makanan apapun yang baru masuk perut, harus keluar lagi lewat muntah.

Dengan keadaan seperti ini, selera makan tentu akan berkurangan. Akhirnya perut kosong. Jadi ibu hamil tersebut harus muntah yang rasanya sangat pahit kerana tidak ada makanan yang bias dimuntahkan lagi. Jadi lambung perih. Tubuh lemah. Jika sebagai ibu hamil tidak memotivasi diri untuk makan, maka keadaan seperti ini akan berterusan, bahkan hingga trimester kedua atau lebih parah ke trimester ketiga.

Begitulah sebahagian keadaan yang dirasakan seorang ibu hamil. Apalagi jika membicarakan risiko yang akan ditanggungnya. Risiko terbesar adalah ketika berjuang melahirkan sang bayi, kehidupan yang harus dikorbankan.

Itulah kehamilan yang menakjubkan. Ia adalah anugerah yang menakjubkan bagi wanita. Juga adalah sekaligus ujian yang menakjubkan bagi wanita. Akhirnya, hanya dua kunci dalam menikmatinya; syukur dan sabar. Sebab, ada satu hal lagi yang menakjubkan bagi seorang ibu hamil; di setiap harinya ribuan malaikat memohonkan ampun baginya kepada Allah. Subhanallah!

Baca Juga :
Laa Ilaaha illallah Kunci Surga
Profil Ustadz Abdul Somad Lc., MA.
Uraian Singkat Tafsir Surat Al-Mulk
Berhijrah? Lakukan Tiga Hal Berikut Agar Tetap Istiqomah
Cara Mengenal Allah