Wednesday, 12 July 2017

Perjalanan Menuju Surga atau Neraka

Kehidupan di Alam Barzakh

Tanya : Apa makna Barzakh?
Jawab : Al-Barzakh (secara etimologis – pen) artinya al-hajiz (pembatas antara dua hal).

Tanya : Sedangkan Kehidupan Barzakh?
Jawab : Kehidupan Barzakh adalah yang akan kita alami (sejak kematian) sampai qiyamat datang saat Allah swt membangkitkan semua manusia untuk memenuhi perhitungan amal. Firman Allah swt: “(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia) agar Aku berbuat amal yang shalih terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja dan di hadapan mereka ada Barzakh (dinding) sampal hari mereka dibangkitkan.

Tanya : Adakah ganjaran kebaikan atau hukuman kejahatan di Barzakh?
Jawab : Ya, pembalasan amal dimulai di dalam di awal kehidupan Barzakh, diantaranya berupa azab kubur. Firman Allah swt: “Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang , dan pada hari terjadinya kiamat (dikatakan kepada malaikat): “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras”. (Ghafir (40): 46).

Allah swt mengisahkan kehidupan para syuhada di alam Barzakh sebelum hari kiamat:
“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (Ali Imran (3): 169-170).

Kehidupan Alam Akhirat

Al-Ba’ats wa An-Nusyur (Hari Kebangkitan dan Hidup Setelah Mati)
Tanya : Setelah kehidupan Barzakh?
Jawab : Allah swt membangkitkan manusia di hari kiamat untuk menyempurnakan perhitungan amal. Dia berfirman: “Sesungguhnya hari keputusan adalah suatu waktu yang ditetapkan, yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok.” (An-Naba (78): 17-18).

‘Ardhul A’mal (Diperlihatkannya Amal
Tanya : Apa yang terjadi setelah berkumpulnya manusia di Mahsyar pada hari akhir?
Jawab : Kemudian setelah itu diperlihatkan semua amal dalam Al-Kitab (buku catatan amal). Firman Allah swt: “Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: “Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun”. (Al-Kahfi (18): 49).

Juga lidah, tangan, kaki, dan kulit akan menjadi saksi atas perbuatan manusia. Firman Allah swt:
“Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan. Dan mereka berkata kepada kulit mereka: “Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?” Kulit mereka menjawab: “Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada kali pertama dan hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan”. (Fushilat (41): 20-21).
“Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.” (An-Nur (24): 24).

Al-Mizan (Timbangan)
Tanya : Apa yang dimaksud dengan Mizan (timbangan) di hari kiamat?
Jawab : Allah swt meletakkan mizan-mizan yang adil di hari kiamat untuk mengukur kebaikan dan keburukan. Firman Allah swt: “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.” (Al-Anbiya (21): 47).
“Barang siapa yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan. Dan barang siapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka jahannam.” (Al-Mu’minun (23): 102-103).

Al-Haudh
Tanya : Apakah Al-Haudh itu?
Jawab : Al-Haudh adalah telaga yang dimiliki oleh setiap Nabi di mana ia dan umatnya minum airnya setelah berdiri dan berkumpul di Mahsyar dan sebelum masuk surga. Nabi kita Muhammad saw memiliki haudh yang airnya lebih putih dari susu, lebih manis dari madu, dan lebih harum dari misik (kesturi). Siapa yang telah meminumnya seteguk saja tidak akan merasa haus selama-lamanya.

Ash-Shirath
Tanya : Apakah Shirath itu?
Jawab : Shirath adalah jalan yang diletakkan di atas jahannam yang akan dilalui oleh semua manusia setelah mereka berdiri di Mahsyar. Penduduk surga akan melaluinya untuk menuju surga, sedangkan penduduk neraka akan terjatuh ke neraka. Allah swt berfriman: “Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu (dengan melalui shirath). Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertaqwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.” (Maryam (19): 71-72).

Al-Jannah
Tanya : Apakah Jannah itu?
Jawab : Jannah (surga) adalah tempat tinggal terakhir bagi orang-orang yang beriman yang merupakan cita-cita setiap mu’min di mana ia menemukan balasan keimanannya yang benar dan amal-amalnya yang shalih. Firman Allah swt: “Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: “Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu.” mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.” (Al-Baqarah (2): 25).

An-Nar
Tanya : Apakah Nar itu?
Jawab : Kebaikan akan dibalas oleh Allah swt dengan kenikmatan surga, sedangkan kejahatan dibalas dengan nar (neraka) sesuai besarnya dosa yang telah mereka lakukan. Firman Allah swt: “Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas.” (Al-Qari’ah (105): 8-11).

No comments:

Post a Comment