Wednesday 12 July 2017

5 Tiket Menuju Surga

Segala kenikmatan di surga tentu tidak gratis. Ibarat tempat wisata, untuk masuk ke dalamnya diperlukan tiket. Siapa tidak mengantongi tiket harus rela mundur. Berikut lima kebaikan untuk mendapatkan tiket itu. 

Pertama, mencegah diri dari kemaksiatan. Sepele, tetapi dalam praktiknya sangat tidak mudah. Sering kita mampu melanggengkan ibadah, tetapi gagal menanggalkan kemaksiatan. Boleh dikata, tidak bermaksiat rasanya lebih berat ketimbang taat. Karena itu, Allah berfirman, “Dan menahan diri dari dorongan nafsu, maka sungguh surga tempat tinggalnya” (QS An-Naziat: 40-41).

Kedua, siap hidup sederhana. Kelemahan utama manusia adalah mudah tergiur oleh kesenangan sesaat dengan mengorbankan kebahagiaan abadi. Melihat kekayaan Qarun, orang-orang yang gila harta berseru, “Amboi, andai kita memiliki seperti apa yang diberikan kepada Qarun. Sungguh ia mempunyai keuntungan yang besar (QS Al-Qashash: 79). Padahal Rasulullah berkisah, “Saya berdiri di pintu surga, sebagian besar yang memasukinya adalah orang-orang miskin. Orang-orang kaya ditahan dulu” (HR Bukhari dan Muslim).


Ketiga, gemar mengerjakan ketaatan kepada Allah. Umat Islam adalah umat yang dididik untuk taat kepada aturan. “Sungguh Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya” (QS Al-Maidah: 1). Islam disebut sebagai ‘din’, yang artinya sistem ketundukan atau kepatuhan. Masyarakatnya disebut ‘madinah’, artinya suatu tempat yang kehidupannya teratur, karena orang-orangnya tunduk dan patuh kepada aturan. Mereka diganjar oleh Allah dengan surga. “Dan itulah surga yang diwariskan kepadamu, karena amal yang dahulu kamu kerjakan” (QS Al-A’raf: 43).


Keempat, mencintai orang-orang saleh. Dunia ini hancur karena adanya orang-orang jahat yang merasa berbuat baik. Hatinya bukan lagi nurani tetapi sudah zulmani. Rugilah bergaul dengan orang-orang demikian. Orang-orang saleh akan memberikan syafaat kepada kita. Tepatlah pesan Rasulullah, “Jangan kamu bersahabat, kecuali dengan orang Mukmin dan jangan pula makan makananmu, kecuali orang yang bertakwa” (HR Tirmidzi). Pentingnya bergaul dengan orang-orang saleh, kata Rasulullah, karena setiap orang akan bersama dengan kekasihnya (HR Bukhari dan Muslim).

Kelima, memperbanyak doa kepada Allah agar dapat menutup hidup dengan khusnul khatimah. Tiada daya tanpa pertolongan Allah. Memperbanyak doa merupakan wujud pengakuan bahwa kita memang hamba yang serba lemah. Sepanjang berkenan melangitkan doa, niscaya Allah akan menjawabnya. “Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku. Maka hendaklah mereka memenuhi segala perintah-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran” (QS Al-Baqarah: 186).

No comments:

Post a Comment