Akhlak dalam ekonomi
"AKHLAK
YANG BAIK ADALAH BISNIS YANG BAIK"
"AKHLAK
YANG BAIK ADALAH KEUNTUNGAN YANG RIDHO"
• Islam adalah sebuah sistem yang
komprehensif dan merupakan jalan hidup yang sempurna.
• Islam adalah mengatur setiap persoalan
dengan asas agama
• Islam juga memadukan segala nilai
material dan spiritual ke dalam satu keseimbangan menyeluruh agar memudahkan
manusia menjalani kehidupan yang telah ditentukan oleh rahmat dan kasih sayang
Allah di akhirat nanti
• Materi adalah
makanan bagi tubuh
• Akhlak adalah
nutrisi bagi jiwa
• Ibadah kepada
Allah adalah tujuan pokok yang harus dijalankan setiap manusia
• Namun ibadah
kepada Allah bukanlah dengan memberikanNya makanan berupa materi tapi dgn
AKHLAK
• Fenomena
sekarang konsep materialistik menjangkau lebih besar didunia ekonomi dan bisnis
dibandingkan dengan konsep nilai-nilai spiritual.
• Sehingga
kekayaan, kedudukan dan kekuasaan menjadi kreteria umum dalam penilaian
BERHASIL, akan tetapi melupakan nilai-nilai moral dan perilaku yang sehat
• Kedudukan
akhlak / etika dalam kehidupan manusia menempati tempat yang sangat penting,
baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dan bangsa.
• Seseorang yang
berakhlak mulia selalu melaksanakan kewajiban-kewajibannya, memberikan hak yang
harus diberikan kepada yang berhak
• Dalam
pandangan Islam akhlak mengajarkan mana yang baik dan mana yang buruk
berdasarkan ajaran Allah dan Rasul-Nya
• Kepribadian
manusia tercermin dari akhlaknya
• Akhlak
merupakan sikap hidup seorang muslim yang meliputi perasaan, pikiran dan amalan
nyata yang didasarkan pada ajaran Islam
• Sikap hidup
dalam hal ini adalah terhadap diri sendiri, sesama manusia, sesama makhluk
hidup dan lebih penting sikap hidup terhadap Allah
• Karakteristik
akhlak adalah manusia yang mempunyai sifat pema’af, sabar, syukur, pemurah,
jujur dan rajin bekerja dll
• Kata akhlak
dtemukan dalam al-Qur’an dalam surat Al-Qalam ayat 4 : “Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas budi
pekerti yang agung”
• Dalam hadits
yang diriwayatkan Malik : “Bahwasanya aku (Muhammad) di atas menjadi Rasul
tak lain adalah untuk menyempurnakan akhlak”
• Dalam hadits yang diriwayatkan HR Ahmad“
Sesungguhnya Aku diutus untuk memuliakan akhlak”.
• Dalam Hadist
yang diriwayatkan HR Thabrani : “: Seutama-utama orang mukmin Islamnya ialah
yang dapat selamat sekalian orang muslimin dari gangguan lidah dan tangannya.
Dan seutama-utamanya orang mukmin Imannya ialah yang paling baik akhlaknya. Dan
seutama-utama orang yang hijrah ialah orang yang meninggalkan semua larangan
Allah, dan seutama-utama jihad ialah orang yang dapat memerangi hawa nafsunya
sendiri untuk melaksanakan perintah-perintah Allah”.
• Kata akhlak
dtemukan dalam al-Qur’an dalam surat Al-Qalam ayat 4 : “Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas budi
pekerti yang agung”
• Dalam hadits
yang diriwayatkan Malik : “Bahwasanya aku (Muhammad) di atas menjadi Rasul
tak lain adalah untuk menyempurnakan akhlak”
• Dalam hadits yang diriwayatkan HR Ahmad“
Sesungguhnya Aku diutus untuk memuliakan akhlak”.
• Dalam Hadist
yang diriwayatkan HR Thabrani : “: Seutama-utama orang mukmin Islamnya ialah
yang dapat selamat sekalian orang muslimin dari gangguan lidah dan tangannya.
Dan seutama-utamanya orang mukmin Imannya ialah yang paling baik akhlaknya. Dan
seutama-utama orang yang hijrah ialah orang yang meninggalkan semua larangan
Allah, dan seutama-utama jihad ialah orang yang dapat memerangi hawa nafsunya
sendiri untuk melaksanakan perintah-perintah Allah”.
• Akhlak memiliki pengaruh yang kuat
terhadap perilaku manusia, maka ketika hendak membangun perilaku manusia, maka
ketika hendak membangun perilaku manusia, pertama yang harus dibangun adalah
akhlak, sebab akhlak pokok sedangkan seluruh perilaku adalah cabang. Oleh
karena itu apabila pokoknya baik maka baik juga cabangnya
• Bahkan pandangan islam tentang kemajuan
atau kemunduran suatu bangsa didasarkan pada kaidah, bahwa umat akan maju bila
akhlak warganya baik dan akan mundur bila buruk akhlaknya
• Seperti dalam Q.S Al-Anfal : 53 . “Yang
demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah
suatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu
merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui”.
• Bahkan Islam
menjadikan kesembronoan dalam akhlak ini sebagai pertanda buruk dan kehancuran
serta keterpurukan.
• Seperti
riwayat hadits dari rasulullah SAW : “Sungguh telah menghacurkan umat sebelum
kamu, (yaitu) sikap mereka yang bila ada orang terhormat mencuri tidak mereka
hukum, tetapi bila orang lemah mencuri maka mereka akan kenakan sanksi hukuman
padanya. Demi Allah, andaikata Fatimah anak Muhammad mencuri pasti aku akan
potong tangannya”.
Peringatan-peringatan bagi pelaku
ekonomi :
1.
Riba
2.
Kejahatan dan kenajisan
3.
Mengambil hak milik orang lain dengan cara yang tidak sah
4.
Boros dan riya
5.
Perkara-perkara yang meragukan
6.
Penjualan illegal
7.
Akhlak yang buruk
8.
Pelanggaran hukum dan aturan
9.
DLL
• Korupsi, menimbun, mengurangi takaran,
menipu, memeras dan lain-lain, bertentangan dengan norma akhlak dan
undang-undang
• Dalam firman Allah, dalam surat Al-Anfal
:27 : “ Hai orang orang-orang yang
berimanan, janganlah kamu menghianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga)
janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat
yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui’.
• Islam
memberikan kebebasan kepada tiap orang dalam menjual, membeli dan memenuhi
keinginan hatinya, tetapi Islam menentang dengan keras sifat ananiyah (egois)
yang mendorong sementara orang akan ketamakan pribadi untuk menumpuk kekayaan
atas biaya orang lain dan memperkaya pribadi, kendati daribahan baku yang
menjadi kebutuhan rakyat
Para ulama beristimbath (menetapkan suatu hukum),
bahwa diharamkan menimbun adalah dengan dua syarat :
1. Dilakukan
disuatu negara dimana penduduk dinegara itu akan menderita sebab adannya
penimbunan
2. Dengan
maksud untuk menaikan harga sehingga
orang-orang merasa payah, supaya dia beroleh keuntungan yang berlipat ganda
• Islam melarang seorang muslim berbuat
risywah (menyuap) penguasa dan pembantunya begitu sebaliknya.
• Seperti didalam firman Allah : “Dan jangan kamu makan harta benda kamu
diantara kamu dengan bathil dan kamu ajukan perkara itu kepada penguasa (hakim)
dengan maksud supaya kamu makan sebagian dari harta orang lain dengan dosa,
padahal kamu mengetahui” (QS Al-Baqarah : 188)
• Dalam sabda
Nabi : “ Allah melaknat penyuap dan yang menerima suap dalam hukum” (Riwayat
Ahmad, Tarmizi dan Ibnu Hibban)
• Sabda Nabi :
“Rasulullah SAW melaknat orang yang menyuap, yang menerima suap dan yang
menjadi perantara” ( Riwayat Ahmad dan Hakim)
• Dalam sabda
Nabi :” Barang siapa menimbun bahan makanan selam empat
puluh malam maka sungguh Allah tidak lagi perlu kepadanya.” ( Riwayat Ahmad, Hakim, Ibnu Abi Syaibah dan
Bazzar) Dan sabdanya pula “Tidak
akan menimbun kecuali khaitun (orang yang berbuat dosa)” (HR, Muslim)
• Sabda Nabi : “Saudagar itu diberi rizki, sedang yang menimbun
dilaknat” ( Riwayat Ibnu Majah dan
Hakim)
KIAT SUKSES
•
JUJUR
•
PROFESIONAL
•
INOVATIF
No comments:
Post a Comment